Abstract:
Lumut memiliki peran penting dalam menjaga kestabilan ekosistem. Keberadaan lumut masih belum banyak dilaporkan, termasuk lumut yang ada di kawasan hutan Meranti Kotabaru. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi keanekaragaman lumut dan menjelaskan hubungan antara keberadaan lumut dengan faktor lingkungan tempat tumbuhnya. Contoh dikumpulkan dengan metode transek kuadrat. Pengukuran parameter lingkungan meliputi suhu udara, suhu tanah, kelembaban udara, kelembaban tanah, pH tanah, dan intensitas cahaya. Hubungan lumut dengan faktor lingkungan diketahui menggunakan program Canoco melalui CCA (Canonical Correspondency Analysis). Diagram ordinasi dari analisis CCA menunjukkan bahwa terdapat 8 spesies bryophyta dari 5 ordo, 7 famili, dan 8 genus, yaitu Thuidium delicatulum, Ectropothecium falciforme, Lejeunea cavifolia, Syntrichia ruralis, Fissidens zollingeri, Barbula indica, Dicranum scoparium, dan Leucophanes angustifolium. Indeks Shanon Wiener (H’) menunjukkan nilai Keanekaragaman lumut sebesar 1,97 termasuk dalam kategori sedang. Thuidium delicatulum ditemukan dalam jumlah terbanyak yaitu sebanyak 34 koloni, pada 3 plot. Thuidium delicatulum memiliki Indeks Nilai Penting (INP) tertinggi sebesar 62,57%. Nilai tersebut didapatkan dari perhitungan jumlah kerapatan relatif, frekuensi relatif, dan dominansi relatif. Berdasarkan kedekatannya dengan faktor lingkungan, lumut dibagi menjadi 4 kelompok. Kelompok pertama berhubungan dengan kelembaban udara, suhu udara, suhu tanah, dan intensitas cahaya. Kelompok kedua berhubungan dengan kelembaban tanah. Kelompok ketiga berhubungan pH tanah, dan terakhir adalah kelompok yang tidak tampak berhubungan dengan faktor lingkungan.