Abstract:
Di wilayah Kabupaten Tabalong, Provinsi Kalimantan Selatan ada banyak jaringan irigasi yang belum difungsikan secara optimal. Daerah Irigasi Jaro merupakan salah satu jaringan irigasi tersebut, sawah yang tersedia mayoritas ditanami dengan tanaman padi. Kebutuhan air irigasi untuk mengairi sawah merupakan hal yang sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman padi optimal. Tujuan dari penelitian ini adalah mengevaluasi neraca air sehingga dapat di peroleh luasan potensi pengembangan lahan dengan penerapan pola tanam yang tepat.
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis curah hujan menggunakan analisis statistik berupa validasi dan koreksi data curah hujan. Curah hujan diperoleh dari Tropical Rainfall Measurement Mission (TRMM) dan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Jaro pada rentang waktu 2013 - 2019, data tersebut dengan menggunakan analisis statistik diperoleh koefisien korelasi dan persamaan regresi. Persamaan regresi digunakan untuk memperoleh nilai curah hujan koreksi yang akan digunakan pada analisis hidrologi selanjutnya. Analisis kebutuhan air dengan beberapa skenario pola tanam. Perhitungan evapotranspirasi menggunakan metode Penman Modifikasi. Metode F.J Mock digunakan untuk mendapatkan nilai debit. Debit andalan 80% digunakan untuk memperkirakan ketersedian air. Selanjutnya di lakukan evaluasi neraca air untuk setiap skenario sehingga di dapatkan informasi kondisi surplus atau defisit pada setiap bulannya.
Analisis debit kebutuhan air berdasarkan skenario tanam dibagi menjadi 3. Skenario 1 dengan pola tanam padi unggul – padi unggul sesuai dengan keadaan eksisting pada lokasi penelitian. Skenario 2 dengan pola tanam padi unggul – padi unggul – palawija dan skenario 3 dengan pola tanam padi unggul – padi biasa. Berdasarkan hasil evaluasi neraca air untuk tiga skenario maka potensi luas pengembangan lahan adalah 50 ha dengan pola tanam yang terpilih adalah skenario 2.