Abstract:
Lanjut usia (lansia) adalah tahap akhir dari pertumbuhan dan perkembangan. Lansia merupakan individu yang berusia 60 tahun ke atas. Status gizi pada lansia dapat dinilai dengan indeks massa tubuh (IMT). IMT sering digunakan sebagai indikator untuk mendefinikasikan obesitas. IMT juga berhubungan dengan kekuatan otot dan menggambarkan komposisi tubuh seperti otot, tulang dan lemak. Beberapa penelitian sebelumnya telah menunjukan hasil yang berbeda terkait hubungan keduanya. Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui hubungan indeks massa tubuh dengan kekuatan otot pada lansia. Penulisan dilakukan dengan menganalisis literatur terkait yang didapatkan dari hasil pencarian pada database jurnal kedokteran, yaitu PubMed – MEDLINE, dan Google Scholar. Artikel yang disertakan menggunakan bahasa Inggris dan dipublikasikan pada tahun 2010-2020. Sebanyak 20 artikel disertakan pada literature review ini. IMT pada lansia cukup beragam, lansia dapat memiliki IMT yang abnormal baik itu underweight, overweight, dan obesitas. Kekuatan otot pada lansia laki-laki rata-rata lebih tinggi dibandingkan pada lansia wanita. Lansia dengan sarcopeni mengalami penurunan kekuatan otot dibandingkan pada kelompok non-sarcopeni. Hubungan indeks massa tubuh dengan kekuatan otot pada lansia menunjukkan hasil yang beragam. Korelasi positif antara IMT dengan massa otot pada lansia ditunjukkan pada 5 artikel penelitian yaitu pada penelitian menyebutkan adanya asosiasi negatif antara IMT dengan sarcopeni. Penelitian lainnya menyebutkan IMT merupakan faktor penting yang berkaitan dengan terjadinya sarcopeni, adapun penelitian lainnya tidak menyebutkan secara spesifik terkait hubungan IMT dengan kekuatan otot pada lansia.. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengetahui hubungan IMT dengan kekuatan otot pada lansia serta mekanisme pasti hubungan IMT dengan kekuatan otot pada lansia.
Kata-kata kunci : Lansia, Indeks Massa Tubuh, Kekuatan Otot, Sarcopenia