Abstract:
Prospek perkebunan kelapa sawit di Indonesia sangat menjanjikan, selain itu negara Indonesia memiliki kondisi yang cocok untuk tanaman kelapa sawit seperti iklim tropis serta area lahan yang masih luas untuk dijadikan perkebunan kelapa sawit. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pendapatan bersih dan permasalahan yang dihadapi petani pada usahatani kelapa sawit. Penelitian dilaksanakan di Desa Bulurejo Kecamatan Mantewe pada bulan Februari sampai Juni 2022. Jumlah responden yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 28 orang yang umur tanam sawitnya 10 tahun ke atas dan dipilih secara simple ramdom sampling (acak sederhana). Biaya awal pada usahatani kelapa sawit terdiri dari biaya pembersihan lahan, pembuatan lubang, pembelian bibit, pemancangan, pemupukan dan penanaman bibit. Biaya awal yang dikeluarkan sebesar Rp. 19.862.875/tahun. Biaya tetap meliputi penyusutan alat dan PBB, yaitu Rp 445.425/tahun. Biaya variabel meliputi biaya tidak tetap yaitu pemupukan, herbisida dan tenaga kerja sebesar Rp. 10.598.715. sehingga biaya total adalah Rp. 30.714.992. Produksi rata-rata yang diperoleh dalam satu tahun adalah 24.646/kg. Rata-rata harga jual TBS adalah Rp. 2.046,67/kg, sehingga penerimaan sebesar Rp. 50.442.229/tahun. Rata-rata pendapatan bersih usahatani kelapa sawit adalah sebesar Rp. 80.157.221/tahun. Masalah yang dihadapi oleh para petani diantaranya adalah aspek harga jual TBS yang fluktuatif, kecenderungan upah tenaga kerja luar keluarga yang meningkat, kenaikan harga pupuk dan herbisida dan kualitas bibit kelapa sawit yang rendah.