Abstract:
Pemanfaatan tumbuhan oleh suatu etnis sering dikenal dengan sebutan etnobotani. Potensi lokal di lingkungan sekitar dapat dijadikan sebagai sumber belajar, khususnya tumbuh-tumbuhan dalam lingkup etnobotani. Tumbuhan Nyamplung (Calophyllum inophyllum) memiliki penyebaran dan manfaat di Desa Pagatan Besar yang mayoritasnya didominasi oleh Suku Banjar. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji etnobotani Nyamplung di Desa Pagatan Besar dan mengetahui kelayakan buku ilmiah populer etnobotani Nyamplung. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dengan lima tahapan menurut Plomp. Penelitian dilakukan secara langsung ke lapangan dengan teknik pengambilan data menggunakan teknik Snowball sampling. Hasil penelitian menunjukkan enam kajian etnobotani Nyamplung pada masyarakat Desa Pagatan Besar. Kajian botani Nyamplung merupakan tumbuhan berhabitus pohon, kajian etno-farmakologi Nyamplung digunakan sebagai obat sakit mata, kajian etno-sosioantropologi tumbuhan Nyamplung memiliki mitos yang dipercaya masyarakat sebagai tempat tinggal makhluk halus, kajian etno-ekonomi Nyamplung digunakan sebagai bahan pembuatan kayu bakar, arang, lesung, sampan, dan lampu colok, kajian etno-linguistik Nyamplung berasal dari suara ketika buahnya jatuh ke air, serta kajian etno-ekologi Nyamplung berfungsi sebagai peneduh, penahan abrasi pantai serta penahan angin laut. Hasil kelayakan buku ilmiah populer yang dikembangkan meliputi uji validitas dengan hasil dengan kriteria sangat valid dan hasil uji kepraktisan isi terhadap buku ilmiah populer yang dikembangkan menunjukkan hasil dengan kriteria sangat baik.
Kata kunci: buku ilmiah populer, etnobotani, nyamplung (Calophyllum inophyllum), suku Banjar