Abstract:
Salah satu bukit yang termasuk dalam KHDTK ULM yang terletak di Desa Kiram yaitu Bukit Pandamaran. Bukit ini memiliki kawasan hutan alam yang cukup luas, dan sumber mata air bagi warga sekitar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi permudaan dari tingkat semai, pancang, tiang dan pohon di wilayah bukit pandamaran. Metode yang digunakan adalah pengumpulan data dengan cara data sekunder meliputi keadaan umum daerah penelitian, data iklim, peta lokasi, sumber literatur yang menunjang penelitian. Objek yang diamati adalah semua jenis tumbuhan untuk setiap tingkat pertumbuhan. Hasil perhitungan potensi jenis permudaan berdasarkan tutupan lahan yaitu pada tingkat Semai adalah Tengkook Ayam, Patindis Gunung, Mata Udang, Serai Putih, Jawaling. Pancang adalah Tengkook Ayam, Sapit Udang, Bati-bati, Palawan, Mampat. Tiang adalah Kayu Kacang, Bati-bati, Tengkook Ayam, Jannah, Tiwangau. Pohon adalah Jambu Sekati, Kayu Kacang, Rawa-rawa Pipit, Uwar, Kamalaka. Hasil untuk jumlah jenis keseluruhan tingkat permudaan dari semai, pancang, tiang, dan pohon adalah 53 jenis baik yang sudah dikenal atau yang belum teridentifikasi. Serta terdapat 1 jenis tumbuhan obat yaitu Pasak Bumi. Hasil identifikasi potensi jumlah dan volume pohon per hektar yaitu Nilai Semai 14682,9 btg/ha, Nilai Pancang 3424,02 btg/ha, Nilai Tiang 94,61 btg/ha, Nilai Pohon 9,49 btg/ha, Nilai Volume Pohon 3,06 m3/ha. Hasil identifikasi potensi jumlah dan volume pohon di Bukit Pandamaran tingkat permudaan semai memiliki nilai potensi tertinggi dengan nilai 14682,9 btg/ha dan potensi terendah pada tingkat permudaan pohon dengan nilai 9,49 btg/ha.