Abstract:
Usaha jahe merah instan DD merupakan salah satu UMKM yang mempunyai potensi untuk dikembangkan dengan memanfaatkan sumberdaya hasil pertanian khususnya jahe merah sebagai bahan dasar pembuatan jahe merah instan DD. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis besar biaya, penerimaan, keuntungan, kelayakan dan Break Event Point pada usaha jahe merah instan DD di Kecamatan Landasan Ulin Kota Banjarbaru. Analisis dilakukan dengan pendekatan besar biaya, penerimaan, keuntungan, RCR dan BEP (Break Event Point) serta metode deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian, total biaya yang dikeluarkan selama 12 bulan sebesar Rp 16.876.200 per tahun dengan penerimaan yang diperoleh sebesar Rp 26.375.000 per tahun maka keuntungan yang diperoleh Rp 9.498.800 per tahun. Nilai revenue cost ratio (RCR) pada usaha jahe merah instan DD 1,56 yang artinya usaha jahe merah instan DD ini menguntungkan dan layak untuk diteruskan. Adapun nilai BEP (Q) dan BEP (Rp) pada tahun 2021, varian rasa original diproduksi sebanyak 375 pcs dengan penjualan sebesar Rp 11.250.000, varian rasa jahe merah diproduksi sebanyak 90 pcs dengan penjualan sebesar Rp 3.150.000, varian rasa bawang dayak diproduksi sebanyak 145 pcs dengan penjualan sebesar Rp 5.075.000, varian rasa sari kunyit plus gula aren 105 pcs dengan penjualan sebesar Rp 3.150.000, dan untuk varian rasa sari kencur diproduksi sebanyak 125 pcs dengan penjualan sebesar Rp 3.750.000. Produksi jahe merah instan DD tersebut lebih besar dari produksi minimal dan lebih besar dari penjualan yang harus didapat. Maka dapat dikatakan bahwa usaha jahe merah instan DD milik Ibu Surtini menguntungkan dan layak untuk diusahakan.