Abstract:
Minyak atsiri diketahui memiliki efek antibakteri. Minyak atsiri kulit buah limau kuit pada penelitian ini dipelajari untuk menentukan komposisi kimia dan aktivitas antibakterinya. Minyak atsiri diperoleh menggunakan distilasi uap-air dengan sistem pendingin kondensor Allihn termodifikasi dan selanjutnya dianalisis menggunakan kromatografi gas-spektrometri massa (GC-MS) untuk menentukan komposisinya. Aktivitas antibakteri minyak atsiri diuji dengan menggunakan metode difusi cakram kertas dengan rangkaian konsentrasi minyak 1%, 6,25%, 12,5%, 25%, 50%, 75%, dan 100?lam DMSO sebagai pelarut untuk mengamati aktivitasnya dalam menghambat pertumbuhan Propionibacterium acnes ATCC 6919. Analisis GC-MS menunjukkan bahwa minyak atsiri kulit buah limau kuit mengandung 38 senyawa yang dapat dikelompokkan menjadi empat kelompok berdasarkan strukturnya, yaitu hidrokarbon monoterpen, monoterpen teroksigenasi, hidrokarbon seskuiterpen, dan lainnya. Sepuluh komponen utamanya adalah limonena, g-terpinena, L-a-terpineol, (-)-terpinen-4-ol, b-pinena, a-terpinolena, linalool oksida, (-)-b-pinena, 1R-a-pinena, dan isomer D-germakrena. Uji aktivitas antibakteri setelah perlakuan 24 jam menunjukkan bahwa minyak atsiri kulit buah limau kuit mampu menghambat pertumbuhan bakteri tersebut pada konsentrasi 1%, 6,25%, 12,5%, 25%, 50%, 75%, dan 100?ngan konsentrasi hambat minimum 1?n konsentrasi paling efektif adalah 100%. Temuan ini menunjukkan potensi minyak atsiri kulit buah limau kuit sebagai agen antibakteri alami yang dapat berkontribusi untuk mengurangi resistensi bakteri.
Kata kunci: limau kuit, minyak atsiri, antibakteri, konsentrasi hambat minimum,
Propionibacterium acnes