Abstract:
Abstrak. Kecamatan Banjarbaru Utara merupakan daerah penghasil jagung terbesar di Kota Banjarbaru untuk luas panen. Sehingga, ketersediaan jagung merupakan salah satu faktor utama bagi tercukupinya kebutuhan akan jagung. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui struktur pasar, perilaku pasar dan kinerja pasar pada pemasaran jagung manis (Zea Mays Saccharata) di Kecamtan Banjarbaru Utara Kota Banjarbaru. Metode penarikan contoh yang digunakan adalah penarikan contoh secara sengaja (Purposive Sampling) terhadap dua kelurahan yaitu Kelurahan Loktabat Utara dan Kelurahan Sei Ulin.Analisis data menggunakan pendekatan Structure Conduct Performance. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa lembaga pemasaran yang memiki pangsa terbesar adalah pedagang grosir. Hal ini menjadikan pedagang grosir bertindak sebagai price maker. Hasil analisis menunjukan struktur pasar yang dihadapi pada Pemasaran Jagung Manis di Kecamatan Banjarbaru Utara adalah struktur pasar persaingan tidak sempurna yang mengarah pada struktur pasar oligopoli. Pangsa pasar (Market Share) terbesar dimiliki oleh pedagang grosir sehingga pedagang grosir lebih menguasai pasar dan bertindak sebagai price maker sementara petani, pengepul dan pengecer dalam pemasaran bertindak sebagai price taker. Kerjasama antar lembaga pemasaran dalam hal permodalan dan distribusi barang. Keseimbangan pasar dalam jangka panjang (?2) tidak sempurna artinya tidak terjadi keterpaduan pasar dalam jangka panjang dan pasar dalam kondisi bersaing tidak sempurna. Nilai IMC 0,233 <1 yang berarti derajat integrasi pasar semakin tinggi dan kondisi pasar acuan yakni pasar di tingkat konsumen merupakan faktor utama yang mempengaruhi terbentuknya harga di tingkat produsen (pasar lokal). Kinerja pasar dilihat dari: a) saluran pemasaran yang relatif efisien dengan total biaya yang tidak terlalu tinggi serta margin rendah dan farmer share tinggi terdapat pada saluran pemasaran I. b) Elastisitas transmisi harga, hasil hasil analisis regresi sederhana diperoleh nilai signifikansi 0.00 < 0.05, yang artinya harga di tingkat pedagang pengecer atau konsumen berpengaruh secara nyata terhadap harga di tingkat petani.
Kata kunci: Struktur Pasar, Perilaku Pasar, Kinerja Pasar