Abstract:
Bahriadi. 2022. Model Continuous Professional Development untuk Meningkatkan Kompetensi Profesional Guru (Studi Multi Situs di SMAN 1 Juai dan SMAN 1 Awayan). Tesis Program Magister Administrasi Pendidikan, Program Pascasarjana, Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin. Pembimbing: (I) Prof. Drs. Ahmad Suriansyah, M.Pd., Ph.D, (II) Drs. Sulaiman, M.Pd., Ph.D.
Kata Kunci: Continuous Professional Development, kompetensi profesional
Guru yang profesional harus bisa menerapkan cara mengajar yang baik dan dapat berpengaruh terhadap hasil peserta itu sendiri. Hal tersebut tidak jauh dari peran seorang kepala sekolah. Kepala sekolah bertugas melakukan supervisi, mengkoordinir, membimbing, memotivasi, memimpin dan mengoreksi kepada guru untuk dapat mengetahui sejauh mana kompetensi guru tersebut terutama dalam mengajar dan menyampaikan materi kepada peserta didik.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) Analisis kebutuhan di SMAN 1 Juai dan SMAN 1 Awayan, (2) perencanaan peningkatan kompetensi profesional guru; (3) Implementasi strategi peningkatan kompetensi profesional, (4) Hasil evaluasi peningkatan kompetensi profesional guru, dan (5) tindak lanjut dalam peningkatan kompetensi profesional guru.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan studi multi situs. Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 1 Juai dan SMAN 1 Awayan. Informan kunci yaitu Kepala Sekolah, dan informan pendukung wakil kepala sekolah dan guru. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi kemudian dianalisis dalam dua tahap, yaitu analisis data situs tunggal/individu (individual site), dan analisis data lintas situs (cross site analysis).
Hasil penelitian menunjukkan: (1) Analisis kebutuhan berkenaan dengan peningkatan kompetensi profesional guru mengacu pada analisis terhadap rapor mutu yang dibahas melalui rapat yang diselenggarakan pada awal tahun pelajaran melibatkan Kepala Sekolah, Guru, Pengawas dan Tenaga Kependidikan untuk menelaah standar yang memiliki nilai rendah dan selanjutnya menentukan tindak lanjut guna memperbaiki temuan tersebut. (2) Perencanaan peningkatan kompetensi profesional guru pada SMAN 1 Juai dan SMAN 1 Awayan sudah dimulai saat rapat analisis rapor mutu, dilanjutkan dengan rapat tersendiri yang melibatkan warga sekolah. (3) Implementasi program peningkatan kompetensi profesional guru dilaksanakan melalui supervisi, IHT dan pelatihan dari luar. (4) Evaluasi peningkatan kompetensi profesional guru pada SMAN 1 Juai dan SMAN 1 Awayan menunjukkan bahwa supervisi dan IHT merupakan program yang paling efektif dalam meningkatkan kompetensi profesional guru. (5) Tindak lanjut dalam peningkatan kompetensi profesional guru di SMAN 1 Juai dan SMAN 1 Awayan yakni terus melaksanakan supervisi, IHT maupun pelatihan dari luar dengan harapan akan dapat mengembangan kemampuan guru secara berkelanjutan yang disebut dengan model continuous professional development.