Abstract:
Bawang merah merupakan tanaman hortikultura yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Bawang merah sering digunakan sebagai bumbu masakan dan ada juga yang menggunakannya sebagai obat tradisional. Produksi bawang merah dapat ditingkatkan dengan cara ekstensifikasi yaitu menambah atau memperluas areal penanaman seperti menggunakan lahan gambut dan intensifikasi yaitu pemanfaatan teknologi budidaya pertanian seperti pemupukan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui respon pertumbuhan bawang merah terhadap dosis Petro Biofertil dan dosis Phonska di lahan gambut serta untuk mendapatkan dosis Petro Biofertil dan dosis Phonska terbaik dalam meningkatkan pertumbuhan bawang merah di lahan gambut. Penelitian ini adalah eksperimen lapangan berupa penanaman bawang merah pada bulan Agustus hingga Oktober 2020 di Jalan A. Yani, Landasan Ulin Timur, Kecamatan Landasan Ulin, Banjarbaru, Kalimantan Selatan. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) faktorial 2 faktor yang terdiri dari dosis Petro Biofertil (B) dengan tiga taraf perlakuan, yaitu: b1= tanpa Petro Biofertil , b2= Petro Biofertil 180 kg ha-1, b3= Petro Biofertil 360 kg ha-1 dan dosis Phonska (P) dengan empat taraf perlakuan, yaitu: p1 = 88 kg ha-1, p2 = 184 kg ha-1, p3 = 272 kg ha-1, dan p4= 360 kg ha-1. Variabel yang diamati ialah jumlah daun (helai), jumlah anakan (umbi), berat basah tanaman (g), berat kering tanaman (g), dan analisis kadar N daun (%). Hasil penelitian ini menunjukkan tidak terdapat respon pertumbuhan bawang merah yang berbeda terhadap kombinasi perlakuan dosis Petro Biofertil dan dosis Phonska, maupun masing-masing faktor tunggalnya.