Abstract:
Kemampuan berpikir kritis matematis merupakan kemampuan yang mengarahkan seseorang untuk mengambil keputusan terhadap kesimpulan yang tepat. Jenis kelamin merupakan salah satu faktor yang dapat membedakan tingkat kemampuan seseorang. Pengukuran tingkat kemampuan berpikir kritis matematis dapat dilakukan menggunakan instrumen tes Watson-Glaser Critical Thinking Appraisal (WGCTA). Salah satu materi yang dapat digunakan untuk mengukur kemampuan ini adalah persamaan dan fungsi kuadrat. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan kemampuan berpikir kritis matematis siswa kelas IX menggunakan Watson-Glaser Critical Thinking Appraisal (WGCTA) ditinjau dari jenis kelamin. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif. Subjek penelitian ini terdiri dari 3 siswa laki-laki dan 3 siswa perempuan, yang dipilih menggunakan teknik purposive. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang dilakukan adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan: (1) kemampuan berpikir kritis matematis siswa laki-laki mencapai kategori TBK 0 atau tidak kritis, (2) kemampuan berpikir kritis matematis siswa perempuan mencapai kategori TBK 0 atau tidak kritis hingga TBK 1 atau kurang kritis, dan (3) kemampuan berpikir kritis matematis siswa laki-laki dengan nilai akademik tinggi sedikit lebih rendah dibandingkan siswa perempuan dengan nilai akademik tinggi, sedangkan kemampuan berpikir kritis matematis siswa laki-laki dengan nilai akademik sedang dan rendah sama dengan siswa perempuan dengan nilai akademik sedang dan rendah.
Kata kunci : Berpikir kritis, persamaan dan fungsi kuadrat, WGCTA, jenis kelamin.