Abstract:
Kategori tingkat ketahanan beberapa varietas cabai rawit yang ditanam di lahan rawa terhadap penyakit antraknosa (Colletotrichum gloeosporioides) asal isolat dari cabe hiyung penting untuk diketahui sebagai informasi dasar untuk menentukan strategi pengendalian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kategori tingkat ketahanan beberapa varietas cabai rawit yang ditanam di lahan rawa terhadap penyakit antraknosa isolat asal cabe Hiyung. Penelitian ini menggunakan RAL (Rancangan Acak Lengkap) dengan 10 perlakuan dan 3 ulangan serta setiap ulangan digunakan 2 tanaman sehingga seluruh tanaman berjumlah 60 tanaman. Adapun verietas yang digunakan yaitu varietas Bara, Hiyung, Dewata 43 F1, Tiung Tanjung, Tiung Ulin, Genie, Sekar, Alip, Sret, dan CR-9. Inokulasi cendawan Colletotrichum gloeosporioides dilakukan pada saat berbuah, dengan variabel yang diamati yaitu masa inkubasi dan kejadian penyakit. Hasil penelitian menunjukkan ketahanan tanaman cabai terhadap penyakit antraknosa dengan kategori rentan yaitu varietas Hiyung dengan persentase kejadian penyakit 42,08%. Kategori moderat yaitu varietas Bara, Dewata 43 F1, Tiung Tanjung, Genie, Sekar, dan CR-9 dengan persentase kejadian penyakit masing-masing 30,11%, 28,94%, 35,93%, 20,87%, 21,52?n 28,20%. Kategori tahan yaitu varietas Tiung ulin, Alip, dan Sret dengan persentase kejadian penyakit masing-masing 18,37%, 19,36?n 17,11%. Masa inkubasi dari beberapa varietas cabai rawit yang sudah diuji berbeda-beda dengan rata-rata berkisar antara 3,5-5,3 hari.