Abstract:
Desa Sapala adalah salah satu desa yang mempunyai populasi kerbau rawa terbanyak di Kecamatan Paminggir Kabupaten Hulu Sungai Utara. Dalam menghasilkan sistem pemasaran yang efektif serta menguntungkan untuk peternak juga konsumen, produsen harus memilih saluran pemasaran yang lebih pendek. Penelitian dilaksanakan pada Desa Sapala Kecamatan Paminggir Kabupaten Hulu Sungai Utara. Desa yang sengaja dipilih yaitu Desa Sapala karena memiliki kawanan kerbau terbesar di Kecamatan Paminggir. Sampel responden peternak di Desa Sapala dipilih random sampling dimana jumlah sampel 18 peternak teruntuk menentukan pedagang blantik (lokal) dan pedagang pemotong menggunakan teknik Snowball Sampling. Dari hasil penelitian didapatkan 2 bentuk saluran pemasaran kerbau rawa, saluran I (peternak - pedagang lokal - konsumen) dan saluran II (peternak - pedagang lokal - pedagang daging - konsumen). Selain itu, biaya pemasaran, keuntungan pemasaran, keuntungan pemasaran dan bagian petani per kerbau dan efisiensi pemasaran masing-masing saluran yaitu saluran 1 dengan biaya pemasaran Rp 403.1528, keuntungan pemasaran Rp 2.096.472 dan marjin pemasaran Rp 2.500.000, Farmer’s share adalah 85,3% serta efisiensi 2,4%, biaya saluran 2 adalah Rp 1.798.554, keuntungannya adalah Rp 7.151.419, keuntungannya adalah Rp 8.950.000, dan Farmer’s share 63% serta efisiensi 7,6%.