Abstract:
INTISARI
“Penentuan Zonasi Tingkat Kerawanan Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) Di Kota Banjarmasin”
Oleh: M. Syarif
Program Studi Pendidikan Geografi, Fakultas Keguruan dan IlmuPendidikan
Universitas Lambung Mangkurat
Kota Banjarmasin
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Menentukan zonasi potensial tingkat kerawanan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Banjarmasin. (2) Menentukan zonasi aktual tingkat kerawanan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Banjarmasin. Metode yang digunakan adalah deskriptif spasial.
Variabel penelitian adalah faktor lingkungan fisik, biologi, dan sosial, yang meliputi: kepadatan permukiman, kontruksi bangunan,buffer sungai, buffer TPS, buffer drainase, suhu, curah hujan, penggunaan lahan, kerapatan vegetasi, keterjangkauan fasilitas Kesehatan, dan kepadatan penduduk. Teknik pengumpulan data yang digunakan meliputi: intepretasi citra Google Earth dan analisis dokumen. Teknik analisis data yang digunakan adalah weighted overlaypeta dengan pembobotan.
Hasil penelitian yang didapatkan yaitu: (1) Dari hasil penelitian diketahui terdapat 3 zonasi potensial tingkat kerawanan penyakit Demam Berdarah Dengue di Kota Banjarmasin yaitu tidak rawan, rawan dan sangat rawan. Wilayah yang merupakan zona tidak rawan DBD seluas 3840,4 ha atau 39%., Zona rawan DBD seluas 3179,8 ha atau 33%Zona potensi sangat rawan terhadap penyakit DBD merupakan seluas 2738 ha atau sebesar 28?ri total seluruh yaitu 9758,2 ha. (2) Zonasi aktual kerawanan DBD di Kota Banjarmasin dibagi menjadi 3 yaitu rendah, sedang, dan tinggi. Jumlah kasus rendah termasuk dalam zona tidak rawan terhadap penyakit DBD dengan luas 7092,2 ha atau 72%. Dari total wilayah. Jumlah kasus sedang termasuk dalam zona rawan dengan luas 2141,8 ha atau 22%, sedangkan jumlah kasus tinggi termasuk dalam zona sangat rawan dengan luas 613,18 ha atau 6?ri total wilayah.
Kata kunci: Zonasi, Kerawanan, DBD