Abstract:
Produktivitas tanaman melon Kalimantan Selatan dari tahun
ke tahun memperlihatkan kondisi yang fluktuatif. Ini terjadi
karena adanya cuaca yang tidak menentu, seperti musim
kemarau panjang yang membuat kesulitan air untuk
penyiraman tanaman sehingga tanaman mengalami
pembuahan yang kurang maksimal. Hal tersebut tentu saja
dapat mempengaruhi pada output yang dihasilkan. Penelitian
ini bertujuan untuk menganalisis biaya, penerimaan, pendapatan,
keuntungan dan tingkat kelayakan usaha dari usahatani melon
(Cucumis melo L.). Selain itu dimaksudkan mendeskripsikan
permasalahan apa saja yang terdapat dalam usahatani melon.
Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Martapura Kabupaten
Banjar. Periode tanaman melon diusahakan selama kurang lebih
tiga bulan mulai dari menanam benih hingga panen. Berdasarkan
hasil penelitian rata-rata biaya total yang dikeluarkan selama 1
(satu periode) sebesar Rp 20.190.883,- dengan rata-rata
penerimaan sebesar Rp 42.525.000,- rata-rata pendapatan sebesar
Rp 23.381.972,- dan rata-rata keuntungan yang diperoleh yaitu
sebesar Rp 22.334.117,-. Kelayakan usahatani melon pada tiga
bulan masa tanam diperoleh rata-rata nilai RCR sebesar 2,10, yang
berarti bahwa usahatani melon di Kecamatan Martapura layak
untuk dilaksanakan. Permasalahan yang dihadapi petani melon
antara lain masalah teknis yaitu iklim yang tidak mendukung
sehingga hasil yang diperoleh tidak seperti yang diharapkan. Selain
itu, ketersediaan pestisida yang terbatas sehingga hama dan
penyakit yang menyerang tanaman ini tidak dapat dikendalikan
dengan maksimal.