Abstract:
Abstrak
Penelitian ini membahas pemertahanan bahasa Bukit dalam tiga ranah (ranah keluarga, masyarakat, dan pendidikan) di Desa Emil Baru Kecamatan Mantewe, Kabupaten Tanah Bumbu, Provinsi Kalimantan Selatan. Bahasa Bukit di desa tersebut dibawa oleh penduduk pendatang dari Pegunungan Meratus. Bahasa tersebut tetap digunakan sampai sekarang. Penggunaan bahasa Bukit hanya digunakan oleh kelompok tertentu. Kelompok pendatang tentu tidak memahami bahasa Bukit sehingga bahasa tersebut tidak komunikatif. Oleh karena itu, keberadaan bahasa Bukit menjadi terancam tidak digunakan lagi. Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif kualitatif. Data penelitian ini dikumpulkan dengan beberapa teknik: observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data penelitian ini berupa percakapan, hasil wawancara, dan bentuk kata bahasa Bukit di Desa Emil Baru. Sumber data penelitian ini terbagi menjadi tiga ranah, yaitu ranah keluarga, masyarakat, dan pendidikan. Semua ranah terdiri dari 18 informan untuk observasi dan 12 informan untuk wawancara berdasarkan kriteria usia anak-anak, remaja, dan dewasa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bahasa Bukit di Desa Emil Baru, Kecamatan Mantewe, Kabupaten Tanah Bumbu masih bertahan. Pemertahanan dilihat dari pengguna bahasa Bukit yang tetap menggunakan bahasa tersebut sebagai alat komunikasi dengan sesama pengguna bahasa Bukit. Faktor-faktor yang memengaruhi pemertahanan bahasa Bukit di Desa Emil Baru, yaitu: 1) faktor keluarga; 2) faktor ketetanggaan; 3) faktor kesetiaan bahasa; 4) faktor kebanggaan bahasa; dan 5) faktor keyakinan penutur.
Kata Kunci: pemertahan bahasa, bahasa bukit, masyarakat