Abstract:
ABSTRAK
Siti Rizayani, 2021 Pengentasan Kemiskinan Di Kota Banjarbaru. Skripsi Program Studi Pendidikan IPS. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lambung Mangkurat Pembimbing I: Dr. Syaharuddin, M.A dan Pembimbing II: Muhammad Rezky Noor Handy, M.Pd.
Masyrakat sebagai pemilik rumah tinggal mempunyai kondisi sosial ekonomi yang berbeda-beda, masyarakat yang berpenghasilan besar mempunyai peluang yang lebih besar untuk mendapatkan rumah tinggal yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan namun tidak demikian dengan masyarakat yang berpenghasilan rendah. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui kondisi sosial ekonomi masyarakat Kota Banjarbaru, (2) mengetahui bagaimana kondisi kemiskinan yang ada di Kota Banjarbaru, (3) mengetahui bagaimana bentuk pengentasan kemiskinan yang ada di Kota Banjarbaru.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif, teknik pengumpulan data menggunakan observasi melalui data dokumen yang berhubungan dengan masalah kondisi sosial masyarakat Kota Banjarbaru, wawancara dengan pegawai struktural yang menjalankan program pemerintah, masyarakat yang menerima manfaat bantuan. Analisis data menggunakan Miles dan Huberman yaitu reduksi data dari BPS Kota Banjarbaru mengenai data yang berhubungan dengan kondisi sosial masyarakat, kodisi kemiskinan, penyajian data berupa tabel, gambar, dan deskripsi serta verifikasi data berupa penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian: Kota Banjarbaru merupakan satu daerah Provinsi Kalimantan Selatan yang potensial berkembang. Dari sisi kondisi sosial masyarakat Kota Banjarbaru, kesejahteraan masyarakat Kota Banjarbaru cukup baik karena didukung oleh masyarakatnya yang berpendidikan tinggi, PNS serta tempat tinggal mereka yang kondisinya baik. Sehingga pembangunan manusia yang diukur dengan dimensi pendidikan, dan ekonomi. Kota Banjarbaru menduduki peringkat pertama dengan angka sebesar 79,22 persen. Angka ini bahkan lebih tinggi dari IPM Provinsi Kalimantan Selatan secara keseluruhan yaitu 70,72 persen, didorong oleh kinerja lapangan usaha yang semakin baik.
Kata Kunci: Kondisi Sosial Ekonomi, Kondisi Kemiskinan, Program Pengentasan Kemiskinan