Abstract:
Provinsi Kalimantan Selatan memiliki luas hutan mangrove diwilayah pesisir sebesar 67.00,659 ha sedangkan berdasarkan Kebijakan Satu Peta (KSP) tahun 2016 luas mangrove 55.556,13 ha. Desa Pagatan Besar mempunyai potensi sumberdaya mangrove seperti berbagai jenis mangrove, jenis biota dan satwa liar. Gastropoda umumnya berada didaun, akar dan batang mangrove serta substrat. Kelas gastropoda salah satu makanan alami kepiting bakau. Faktor fisika kimia air dan ketersediaan makanan alami berpengaruh terhadap molting dan kelulushidupan kepiting bakau. Budidaya kepiting belum berkembang disebabkan oleh pembenihan ketidaksediaan benih menyebabkan pembudidaya mengandalkan benih dari alam. Seiring meningkat pemahaman masyarakat tentang nilai gizi menjadikan tangkapan terus-menerus mengkhawatirkan kepiting daerah tersebut. Penelitian ini menggunakan data makrozoobentos, kualitas air dan bobot skoring. Analisis data yang dilakukan yaitu kepadatan dan kelimpahan relatif makrozoobentos, kualitas air insitu dan eksitu serta analisis kelayakan budidaya. Kelimpahan relatif tertinggi adalah spesies Cerithidea cingulate, terendah adalah Littoraria melanestoma dan Cassidula nucleus, kepadatan tertinggi yaitu spesies Cerithidea cingulate, terendah adalah spesies Littoraria melanestoma dan Cassidula nucleus. Kualitas air untuk kelayakan budidaya dilokasi sesuai untuk kehidupan kepiting bakau. Kawasan mangrove Desa Pagatan Besar Kabupaten Tanah Laut Kalimantan Selatan adalah layak untuk kawasan budidaya kepiting bakau.