Abstract:
Balsa merupakan salah satu tanaman kehutanan yang yang dikembangkan di Desa Hinas Kiri sebagai tanaman agroforestri. Analisis perkembangan tanaman balsa dari sudut silvikultur perlu dilakukan lebih dalam guna mengetahui pertumbuhan tanaman pada tanaman balsa tersebut. Penelitian ini dilakukan melalui pengamatan terhadap beberapa parameter yaitu pertumbuhan tinggi tanaman dan diameter batang pada tanaman balsa. Penelitian ini menggunakan metode sensus pada seluruh tanaman balsa yang berada pada lokasi penelitian serta wawancara dengan pengelola terkait mengenai budidaya tanaman balsa tersebut. Secara keseluruhan rata-rata pertumbuhan tinggi tanaman balsa dengan umur tanam ± 2 tahun sebanyak 273 batang tanaman balsa adalah 15,2 m dan diameter 13,6 cm Beberapa penelitian menunjukkan bahwa tanaman balsa yang ditanam dalam sistem agroforestri dapat memiliki pertumbuhan yang lebih baik dibandingkan dengan tanaman balsa yang ditanam dalam sistem monokultur. Contoh penelitian yang dilakukan Vilchec et al pada tahun 2015 di Kosta Rika menunjukkan bahwa tanaman balsa yang ditanam dalam sistem agroforestri dengan kakao dan kopi memiliki pertumbuhan yang lebih baik dibandingkan dengan tanaman balsa yang ditanam dalam sistem monokultur. Hal ini terlihat dari peningkatan tinggi tanaman dan diameter batang tanaman yang ditanam di area agroforestri. Selain itu, ketersediaan hara dan suhu tanah di area agroforestri juga lebih baik, sehingga dapat mempercepat pertumbuhan Penelitian ini menunjukkan bahwa sistem agroforestri dapat digunakan sebagai alternatif yang efektif dalam meningkatkan pertumbuhan tanaman balsa di daerah tropis. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai peluang keberhasilan pertumbuhan balsa dengan menganalisis pola tanam dan pertumbuhan tanaman balsa dengan menggunakan sistem agroforestri.