Abstract:
Noor Syafitri. “Hidup Dari Purun: Kontradiksi Keberlanjutan Usaha
EkonomiKreatifMasyarakat berbasis tumbuhan Purun di Kampung Purun Kota
Banjarbaru”. Dibimbing oleh Ismar Hamid.
Masyarakat di Kampung Purun Kota Banjarbaru menggantungkan hidupnya pada
kegiatan ekonomi kreatif berbasis tumbuhan purun. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis kontradiksi keberlanjutan ekonomi kreatif masyarakat berbasis
tumbuhan purun di tengah eksistensi perusahaan tambang intan di Kampung
Purun Kota Banjarbaru.Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan
jenis penelitian studi kasus.Teknik pengumpulan data menggunakan observasi
partisipan, wawancara mendalam dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa kegiatan ekonomi kreatif melalui anyaman purun yang mulai
dikembangkan oleh masyarakat Kampung Purun pada tahun 2016 mampu
memberikan dampak positif terhadap perekomomian masyarakat, yakni
bertambahnya sumber pendapatan masyarakat. Anyaman purun banyak disorot
oleh berbagai pihak dan kalangan, salah satunya Pemerintah Kota Banjarbaru
yang memberikan dukungan serta pelatihan-pelatihan bagi para pengrajin agar
mampu mengembangkan produk anyaman purun.Saat ini sudah terdapat tujuh
galeri rumah produksi di Kampung Purun, yang menampunghasil anyaman
purunmasyarakat. Namun dibalik kemajuan dan keberhasilan kegiatan ekonomi
kreatif berbasis anyaman purun di Kampung Purun tersimpan masalah besar
mengenai keberlanjutannya. Keberlanjutannya sedang berada diujung tanduk
akibat semakin menipisnya sumber bahan baku (tumbuhan purun). Para pengrajin
tidak memiliki lahan sendiri untuk penanaman purun hingga membuat para
pengrajin kesulitan memenuhi kebutuhan bahan bakupurun.Diperparah dengan
kenyataan bahwa lokasi-lokasi yang selama ini menjadi tempat para pengrajin
mengambil purun berada di areal Perusahaan Tambang Intan.Kenyataan tersebut
membuat keterancaman keberlanjutan ekonomi kreatif berbasis anyaman purun di
Kampung Purun semakin terancam.
Kata kunci: purun, anyaman purun, ekonomi kreatif, people centered