Abstract:
Pulau Kaget yang terbentuk dari endapan sedimen dan berada tepat di tengah muara Sungai Barito ini merupakan perangkap alami bagi sedimen dan kontaminan racunnya yang berasal dari hulu atau hilir dari Barito. Salah satu kontaminan tersebut adalah logam berat. Kadar logam berat diduga berasal dari berbagai aktivitas padat yang terjadi di sepanjang aliran sungai berpotensi mencemari air sungai.Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, sedangkan pemilihan lokasi pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling. Metode AAS (Atomic Absorption Spectrophotometry) adalah metode untuk menganalisis logam berat. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara tekstur sedimen dengan logam berat Hg, Pb, dan Cd, serta kandungan logam berat Hg, Pb, dan Cd dalam sedimen, teksturnya, dan penilaian logam berat berdasarkan pada standar kualitas IADC/CEDA 1997. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tekstur sedimen di Pulau Kaget didominasi oleh tekstur lempung berpasir. Hasil parameter lingkungan fisik dan kimia semuanya berada dalam baku mutu, kecuali nilai salinitas yang sangat rendah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar logam berat pada sedimen tidak memenuhi baku mutu IADC/CEDA 1997 untuk logam berat Hg, Pb dan Cd, logam Hg berkisar 0,016 – 0,029 mg/kg, Pb 15,633 – 28,399 mg/kg dan Cd bernilai <0,001 mg/kg. Korelasi antara logam Hg, Pb dan Cd dengan tekstur pasir berkorelasi negatif, sedangkan tekstur lempung dan liat memiliki nilai positif.
Kata Kunci: Logam Berat Hg, Pb dan Cd, AAS (Spektometri Serapan Atom), Tesktur Sedimen.