Abstract:
Guru tidak memiliki kemampuan mengembangkan media video pembelajaran interaktif dikarenakan kurangnya kemampuan guru mengembangkan media pembelajaran sehingga mengakibatkan siswa kurang fokus sehinga kurang berminat terhadap pembelajaran Aqidah dan Ahklak. Permasalahan tersebut membuat peneliti meberikan solusi berupa pengembangan sebuah media video pembelajaran interaktif yang diharapkan dapat memecahkan permasalahan yang terdapat pada mata pelajaran Aqidah dan Akhlak. Penelitian ini berbeda dengan penelitian-penelitian yang sudah ada sebelumnya. Perbedaannya terletak pada objek yang diteliti, materi yang terdapat di dalam video interaktif, serta model pengembangan yang digunakan. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan media video pembelajaran interaktif yang valid dan dapat meningkatkan minat belajar peserta didik. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D) dengan model pengembangan 4D (four- D). Terdiri atas 4 tahap utama, yaitu define (pendefinisian), design (perancangan), develop (pengembangan), dan disseminate (penyebaran). Observasi digunakan untuk melihat aktivitas peserta didik. Wawancara digunakan untuk mendapatkan permasalahan pada pembelajaran. Angket digunakan untuk mengetahui peningkatan minat belajar peserta didik. Hasil penelitian pada tahap pengembangan menghasilkan penilaian dari ahli materi mendapatkan rata-rata skor 85%, penilaian dari ahli media mendapatkan rata-rata skor 84%. Hasil pengukuran meningkatkan minat peserta didik menggunakan uji n-gain memperoleh 0,47?pat dikategorikan sedang. Sehingga video pembelajaran interaktif yang telah dikembangkan layak digunakan dan dapat meningkatkan minat belajar peserta didik kelas X di MA Darul Azhar Tanah Bumbu dalam kategori sedang. Dengan adanya media video inetaraktif ini diharapkan dapat digunakan sebagai pendorong minat belajar peserta didik yang kesulitan memahami materi pembelajaran terutama pada mata pelajaran Aqidah dan Akhlak.
Kata Kunci: Pengembangan, video pembelajaran interaktif, problem base learning, aqidah dan akhlak, minat belajar siswa.