Abstract:
ABSTRAK. Sumberdaya hayati dan ekosistemnya memiliki peran penting dalam membentuk lingkungan hidup. Masyarakat tradisional yang masih memanfaatkan sumberdaya hayati yang tersedia di hutan harus dikelola secara bijak sehingga dapat terwujud hutan yang lestari. Pemanfaatan sumberdaya hayati menggunakan kearifan tradisional penting diteliti untuk mengenali lebih dekat dampak yang ditimbulkan. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis karakteristik responden dan sumberdaya hayati yang dimanfaatkan serta mengidentifikasi perubahan tradisi dalam pemanfaatan sumberdaya hayati. Metode pengumpulan data yang digunakan melalui focus grup discussion dan wawancara dengan analisis data yaitu analisis kuantitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik individu tinggi dengan skor sebesar 14,99. Sumberdaya hayati yang dimanfaatkan dari Hutan Lindung Latomojong terdiri dari pohon pinus (Pinus merkusii), bambu (Bambusa sp.), cemara (Gymnostoma sumatranum), sengon (Paraserianthes falcataria) dan banga/wanga (Pigafetta elata), sirih hutan (Piper Caducibracteum C.Dc), tembelekan (Lantana camara) dimanfaatkan sebagai bahan bangunan, kayu bakar dan obat-obatan. Sedangkan satwa yang dimanfaatkan yakni babi hutan (Sus scrofa Linnaeus) dan burung ruak-ruak (Amaurornis phoenicurus) untuk dikonsumsi oleh masyarakat. Perubahan tradisi masyarakat juga ditemukan pada tumbuhan bangunan dan obat tradisional.
Kata kunci: kearifan tradisonal, sumberdaya hayati, karakteristik responden
Penulis untuk korespondensi: alberthinrandalino@gmail.com