Abstract:
Ahmad Fauzi. Analisis Kontribusi Sektor Pertanian Terhadap Perekonomian
Provinsi Kalimantan Tengah. Di bawah Bimbingan Yudi Ferrianta dan Hairin
Fajeri.
Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis basis dan non basis subsektor
pertanian Provinsi Kalimantan Tengah dan menganalisis perubahan struktur
ekonomi sektor dan subsektor pertanian serta menganalisis tipologi sektor pertanian
Kabupaten/Kota dan ketimpangan pembangunan daerah Provinsi Kalimantan
Tengah.
Penelitian ini dilaksanakan di Provinsi Kalimantan Tengah pada bulan
oktober 2022 - Februari 2023, menggunakan data sekunder series tahun 2012-2021
yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah serta
berbagai referensi terkait penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
diantaranya, metode analisis LQ (Location Quotient) digunakan untuk mengetahui
basis dan nonbasis subsektor pertanian, analisis shift share yang digunakan untuk
mengetahui perubahan struktur ekonomi pada sektor dan subsektor pertanian, dan
analisis tipologi klassen yang digunakan untuk mengetahui klasifikasi sektor
pertanian pada tiap Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Tengah serta di tunjang
oleh analisis indeks williamson sebagai informasi pendukung untuk melihat secara
komprehensif ketimpangan pembangunan di daerah Provinsi Kalimantan Tengah.
Berdasarkan hasil analisis LQ (Location Quotient) menunjukkan bahwa pada
periode 2012-2021 subsektor yang menjadi basis adalah subsektor perkebunan, jasa
usaha pertanian/perburuan dan kehutanan, kemudian pada hasil analisis shift share
ditemukan adanya perubahan pertumbuhan ekonomi yang positif (+) pada sektor
pertanian yang berarti sektor tergolong maju (progresif) diikuti dengan subsektor
tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, jasa pertanian/perburuan
dan perikanan, namun subsektor kehutanan bernilai negatif (-) yang menunjukkan
rendahnya daya saing di tingkat Nasional. Kemudian berdasarkan hasil analisis
tipologi klassen, yang di komparasi pada 2 (dua) pengamatan yakni tahun 2012-
2016 dengan 2017-2021, hasil analisis menunjukkan adanya perubahan dari
kuadran I (maju tumbuh pesat) beralih ke kuadran II (maju tertekan) yaitu pada
kabupaten Kotawaringin Timur, Seruyan, dan Katingan. Hal ini disebabkan adanya
pengaruh Pembatasan Sosial Berskala Besar pada masa pandemi covid-19, dan kota
Palangka Raya mengalami perubahan dari kuadran IV (daerah relatif tertinggal)
beralih ke kuadran III (potensi berkembang) keadaan ini karena adanya pengaruh
percepatan pemulihan ekonomi masa pandemi covid-19 di sektor pertanian Kota
Palangka Raya, serta analisis indeks williamson tingkat ketimpangan pembangunan
Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2012-2021 tergolong dalam kategori rendah
pada kisaran 0,222 – 0,226 satuan indeks, yang berarti adanya pemerataan
pembangunan di Provinsi Kalimantan Tengah.
Kata Kunci: Basis, Struktur Ekonomi, Tipologi, Ketimpangan Pembangunan