Abstract:
Abstrak
Puskesmas merupakan salah satu fasilitas pelayanan kesehatan yang setiap pelayanannya menghasilkan limbah medis dan nonmedis baik cair maupun padat. Peningkatan pelayanan Puskesmas secara tidak langsung akan mempengaruhi laju timbulan dan komposisi limbah. Limbah yang dihasilkan Puskesmas ini apabila tidak dikelola dengan baik dapat menimbulkan dampak penyakit dan pencemaran lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan jumlah timbulan serta komposisi limbah medis padat Puskesmas di Kabupaten Barito Timur, menganalisis kondisi eksisting pengelolaannya dan memberikan rekomendasi strategi pengelolaan limbah medis padat agar sesuai dengan PERMEN LHK NO 56 TAHUN 2015. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian ini dilakukan mulai Bulan Januari sampai Februari 2022 pada tiga Puskesmas di Kabupaten Barito Timur yaitu Puskesmas Pasar, Puskesmas Tamiang Layang dan Puskesmas Ampah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Jumlah timbulan limbah medis padat Puskesmas yang terbesar adalah pada Puskesmas Ampah yaitu 1,94 kg/hari dengan laju timbulan 0,002 kr/org/hari dan komposisi limbah medis yang paling banyak adalah limbah infeksius benda tajam yaitu berupa vial/ botol vaksin covid-19. Kondisi eksisting pengelolaan limbah medis padat Puskesmas di Kabupaten Barito Timur mulai dari tahapan pemilahan, pengumpulan, penyimpanan dan pengangkutan belum sepenuhnya sesuai dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor : P.56/MenLHK-Setjen/2015. Berdasarkan dari hasil analisis hal – hal yang belum sesuai dengan peraturan sehingga akan diberikan rekomendasi strategi pengelolaan yang sesuai dengan Permenlhk P.56/MenLHK-Setjen/2015 yang aman dan tidak menimbulkan bahaya bagi kesehatan masyarakat dan lingkungan.
Kata Kunci: Limbah Medis Padat, Pengelolaan, Puskesmas di Kabupaten Barito Timur