Abstract:
Pengelolaan sampah rumah tangga sangat diperlukan untuk meminimalkan sampah yang terbuang di TPA (tempat pemrosesan akhir). Penumpukan sampah di TPA (tempat pemrosesan akhir) umumnya terjadi karena sampah yang tidak terkelola dari sumbernya. Sampah organik merupakan sampah yang bisa ditangani dari sumbernya yaitu rumah tangga dengan cara pembuatan kompos. Dalam pembuatan kompos faktor yang dapat mempengaruhi adalah jumlah sampah organik, ukuran bahan kompos, waktu dan alat yang digunakan dalam pembuatan kompos. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis kinarja hasil rancangan alat tongposcah (tong komposter pencacah) dan menganalisis kualitas kompos berdasarkan perlakuan input bahan kompos dengan variasi batch, intermittent dan continue.
Penelitian ini dilakukan dengan merancang alat tongposcah (tong komposter pencacah) kemudian dibuat dan dilakukan uji coba alat pencacah serta pengaduk. Bahan yang digunakan berupa sampah organik sayur, buah dan daun. Metode pembuatan kompos dengan variasi perlakuan batch, intermittent dan continue. Waktu yang digunakan dalam pembuatan kompos yaitu selama 30 hari dan dilakukan di ETP fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat.
Hasil uji coba rancangan alat tongposcah menggunakan plat besi yang dilengkapi tujuh mata pisau mampu mencacah sampah organik dengan ukuran 0,5-1 cm dan persentase keberhasilan 80%. Alat tongposcah memiliki sekat pemisah antara cairan lindi dengan sampah organik sehingga dapat menghasilkan pupuk cair. Dalam percobaan kinerja alat pengaduk kompos menunjukkan alat bekerja dengan lancar dengan menggunakan sampah sebanyak 50?n 80?ri kapasitas tong komposter. Kemudian alat tongposcah dilengkapi dengan penyangga tong komposter yang bertujuan untuk mempermudah dalam pemindahan tong komposter dan pada proses pencacahan serta pengadukan memberikan dampak yang sangat baik. Tong komposter berdiri kokoh ketika dilakukan pecacahan dan proses pengadukan.
Pembuatan kompos dengan menggunakan variasi perlakuan batch, intermitten dan continue. Pada perlakuan yang pertama batch dengan memasukan semua bahan kompos secara langsung keseluruhan. Perlakuan kedua yaitu intermitten dengan dilakukan input bahan kompos secara bertahan dan berselang dengan jarak dua hari sekali dan ketiga dengan perlakuan continue yaitu terus menerus selama enam hari dilakukan setiap hari. Hasil pengamatan rasio C/N dari ketiga perlakuan terjadi penurunan dan yang memenuhi kategori kompos matang terdapat pada pelakuan continue. Rasio C/N awal yaitu sebesar 21,1 dan hasil dari setiap perlakuan yaitu batch = 20,2, intermittent = 20,9 dan continue = 18,1. Dari hasil uji statistika ketiga variasi perlakuan menunjukkan tidak ada perbedaan yang nyata pada rasio C/N akibat beda perlakuan input bahan kompos batch, intermittent dan continue.