Abstract:
Latar belakang: Pasien dengan gangguan jiwa beresiko tinggi melakukan tindakan kekerasan baik pada diri sendiri, orang lain, maupun lingkungannya. Pengetahuan tentang penanganan pasien perilaku kekerasan merupakan suatu hal yang harus dimiliki oleh setiap perawat jiwa. Tindakan dalam mengatasi pasien dengan perilaku kekerasan saat ini lebih berfokus pada komunikasi terapeutik perawat.
Tujuan: Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan komunikasi terapeutik perawat dalam penanganan pasien perilaku kekerasan di RSJ Sambang Lihum
Metode: Penelitian deskriptif kuantitatif korelasional menggunakan kuesioner pengetahuan dan komunikasi terapeutik terhadap 72 perawat dengan teknik total sampling pada tanggal 2-18 Februari 2023. Analisis data dengan menggunakan Uji Fisher Exact.
Hasil: Didapatkan hasil bahwa tidak ada hubungan pengetahuan perawat dan komunikasi terapeutik perawat dalam penanganan pasien perilaku kekerasan di RSJ Sambang Lihum. Tingkat pengetahuan perawat sebanyak 39 orang (54,2%) sudah baik, dan 33 orang (45,8%) memiliki pengetahuan kurang tentang perilaku kekerasan. Pada komunikasi terapeutik, didapatkan 71 Perawat (98,6%) memiliki komunikasi yang baik, dan 1 Perawat (1,4%) kurang dalam komunikasi terapeutik. Uji Fisher Exact didapatkan p-value = 0,458 (? = 0,05).
Diskusi: Penelitian menunjukkan bahwa perawat dengan pengetahuan kurang masih dapat menerapkan komunikasi terapeutik dengan baik. Hal ini membuktikan bahwa Pengetahuan tidak memiliki pengaruh dalam penerapan komunikasi terapeutik kepada pasien dengan risiko kekerasan. Peneliti selanjutnya dapat meneliti variabel seperti motivasi perawat;
Kata kunci: Pengetahuan, Komunikasi Terapeutik, Perilaku Kekerasan