Abstract:
ABSTRAK- Kegiatan eksploitasi di lereng bukit seperti penebangan dan pemanfaatan lereng, serta
pertambangan merupakan faktor yang mempengaruhi perubahan bentang alam dan menyebabkan tanah
longsor. Bencana tanah longsor yang terjadi dapat mengakibatkan kerugian dan kerusakan yang besar
seperti kerusakan infrastruktur bangunan rumah, jalan, dan lahan pertanian. Tujuan dari penelitian ini
untuk memetakan dan menganalisis tingkat kerawanan tanah longsor di Daerah Aliran Sungai (DAS) Satui
Provinsi Kalimantan Selatan. Menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG) dapat melakukan analisis
untuk cakupan wilayah yang luas seperti DAS. Metode yang digunakan adalah overlay (tumpang susun)
dari faktor yang mempengaruhi terjadinya bencana tanah longsor yaitu curah hujan, kemiringan lereng,
penggunaan lahan, jenis batuan, dan jenis tanah. Hasil dari penelitian ini diperoleh tingkat kerawanan
rendah (1%) dengan luas sebesar 628,99 hektar, tingkat kerawanan sedang (66%) dengan luas sebesar
57.456,65 hektar, dan tingkat kerawanan tinggi (33%) dengan luas sebesar 28.416,30 hektar. Tingkat
kerawanan yang tinggi berada di bagian hulu dan tengah DAS. Tingginya tingkat kerawanan tanah longsor
di DAS Satui dipengaruhi oleh faktor jumlah curah hujan yang lebih dari 311 mm/bulan, tingkat kelerengan
yang sangat curam, dan penggunaan lahan pertambangan.
KATA KUNCI: DAS SATUI, KERAWANAN LONGSOR, SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG).