Abstract:
Hutan memberikan manfaat yg banyak bagi manusia, maka hutan harus terus dilestarikan demi eksistensi kehidupan mahluk hidup di bumi. Untuk menyusun suatu perencanaan yang baik, maka diperlukan informasi tentang hutan yang dapat diperoleh dari data potensi hutan yang bersifat kuantitatif dan kualitatif. Bukit Pulai, Pamaton, dan Mandiangin masih belum banyak diketahui jenis-jenis tegakan dan manfaat di sana. Tujuan dari penelitian yaitu menganalisis potensi dan mengidentifikasi dominansi tegakan di kawasan Bukit Pulai, Pamaton, dan Mandiangin. Lokasi plot jalur berpetak ditentukan dengan metode purposive sampling yang memiliki panjang 20 m dan berjarak 1000 m antar jalurnya. Hasil dari penelitian yaitu tegakan di kawasan Bukit Pulai, Pamaton, dan Mandiangin terdiri dari 42 jenis untuk tingkat semai dengan potensi batang perhektar sebesar 219,36 m2/ha, 51 jenis untuk tingkat pancang berpotensi batang perhektar sebesar 124,24 m2/ha, 30 jenis untuk tingkat tiang memiliki 3,61 m2/ha potensi batang perhektarnya, dan 25 jenis untuk tingkat pohon berpotensi volume sebesar 0,18 m3/ha serta identifikasi dominansi tegakan tumbuhan pada tiap tingkat pertumbuhan didominasi oleh tengkook ayam (Nephelitum sp) ditingkat semai, tanaman mampat (Cratoxylon tormosum) menjadi yang paling dominan ditingkat pertumbuhan pancang, pada tingkat pertumbuhan tiang alaban (Vitex pubescens) menjadi tanaman yang paling dominan tumbuh, medang puspa (Schima wallichii) menjadi yang paling dominan ditingkat pertumbuhan pohon dimana tipe penutupan lahan di Bukit Pulai, Pamaton, dan Mandiangin terdiri dari Hutan Lahan Kering Sekunder Kerapatan Rendah dengan potensi volume hanya sebesar 8,54 m3/ha, penutupan lahan semak belukar berpotensi volume hanya 6,67 m3/ha, penutupan lahan kebun berpotensi volume hanya sebesar 1,28 m3/ha.