Abstract:
Usaha budidaya lebah madu kelulut banyak dikembangkan di Kabupaten Tanah laut. Salah satunya yaitu menjadi program usaha Perhutanan Sosial yang dikelola oleh Kelompok Tani Hutan (KTH) Pinang Muda untuk menambah pendapatan kelompok. Jumlah stup lebah yang dikelola tentunya berpengaruh terhadap hasil produksi dan modal usaha yang dikeluarkan serta penghasilan yang diperoleh. Penelitian ini mempunyai tujuan menganalisis biaya usaha budidaya lebah madu kelulut KTH Pinang Muda di Desa Sungai Pinang Kabupaten Tanah Laut. Data diperoleh dari hasil observasi lapangan dan wawancara kepada responden yang sudah ditentukan kriterianya. Analisis data dilakukan dengan pendekatan kuantitatif untuk menghitung besarnya biaya usaha dan keuntungan yang didapatkan. KTH Pinang Muda mengeluarkan biaya untuk mengelola usaha budidaya lebah madu kelulut pada tahun 2022 yaitu sebesar Rp12.890.000, total pendapatan Rp33.700.000, pendapatan bersih Rp20.810.000 dengan nilai Break Event Point Rp20.289.000. Artinya KTH Pinang Muda memperoleh keuntungan dimana penerimaan lebih banyak dari biaya total yang digunakan.
Kata Kunci: Madu kelulut; Biaya usaha; KTH Pinang Muda