Abstract:
Bekantan (Nasalis larvatus Wurmb.), merupakan spesies yang berstatus genting (EN) menurut IUCN Red List dan termasuk dalam Appendix 1 oleh CITES serta menjadi hewan dilindungi di Indonesia. Dalam upaya pelestarian bekantan, khususnya yang berasal dari habitat rawa gelam seperti di wilayah Tapin, Kalimantan Selatan, maka perlu dilakukan identifikasi menggunakan data genetik bekantan seperti menggunakan teknik DNA barcoding. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bekantan asal Tapin, Kalimantan Selatan menggunakan gen mtCOII dengan teknik DNA barcoding serta untuk menganalisis hubungan kekerabatan bekantan di Kalimantan Selatan menggunakan pohon filogenetik berdasarkan gen mtCOII. Penelitian ini dilakukan dengan beberapa tahapan, dimulai dari pengambilan sampel di Tatakan, Tapin, Kalimantan Selatan, lalu sampel diekstrak untuk diperoleh DNA-nya, gen mtCOII sampel kemudian diamplifikasi, dilanjutkan dengan sekuensing. Data sekuen nukleotida gen mtCOII dilakukan alignment (penjajaran) dan kemudian direkonstruksi pohon filogenetiknya. Hasil BLAST menunjukan bekantan asal Tapin mempunyai urutan nukleotida gen mtCOII yang identik sebesar 99,75-100?ngan urutan nukelotida gen mtCOII Nasalis larvatus yang tersimpan di GenBank. Analisis penjajaran menunjukan terdapat lima mutasi subsitusi transisi dan dua mutasi transversi. Rekonstruksi pohon filogenetik berdasarkan urutan nukleotida mtCOII menampakkan bahwa kekerabatan bekantan Kalimantan Selatan tidak selaras dengan asal-usul bekantan tersebut sehingga sekuen gen mtCOII hanya dapat digunakan untuk mengidentifikasi bekantan namun tidak dapat menunjukkan asal lokasi dari suatu individu bekantan.