Abstract:
Sanitasi kapal merupakan upaya memutus mata rantai penularan penyakit untuk menjaga dan meningkatkan kesehatan. Semakin meningkatnya aktifitas di bandara, pelabuhan dan lintas batas darat negara berkaitan dengan transmisi penyakit potensial wabah serta penyakit lainnya yang berpotensi menimbulkan kedaruratan kesehatan yang meresahkan dunia. Internasional Health Regulation (IHR) tahun 2005, menyatakan keberadaan vektor di atas kapal dapat mempengaruhi kondisi kesehatan dunia. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan sanitasi kapal dengan perilaku ABK yang bersandar di wilayah kerja Pelabuhan Trisakti. Rancangan penelitian ini yaitu kuantitatif menggunakan metode observasional analitik dengan desain cross sectional, dan pengambilan sampel yang digunakan adalah non probability sampling dengan metode purposive sampling. Sampel penelitian ini adalah 35 kapal tugboat yang memperpanjang/membuat sertifikat sanitasi kapal. Berdasarkan hasil penelitian menggunakan uji chi-square dengan derajat kepercayaan 95% didapatkan Fisher Exact ? = 0,000 (? < ?) yang berarti Ho ditolak untuk menunjukkan adanya hubungan sanitasi kapal ruang kapal dan perilaku kapal dengan keberadaan kecoa di kapal. Kesimpulan penelitian adalah ada hubungan antara sanitasi kapal dan perilaku ABK dengan kepadatan kecoa. Disarankan bagi perusahaan pemilik kapal untuk lebih memperhatikan sanitasi kapal dan perilaku ABK agar kapal tidak memiliki faktor resiko yang dapat meningkatkan keberadaan vector kecoa dan menurunkan kualitas kesehatan dan sanitasi kapal.