Abstract:
Sejauh ini masih banyak sebagian masyarakat di kota Palangka Raya yang menggunakan kendaraan pribadi untuk bepergian baik itu di dalam kota maupun ke luar kota enggan mengunakan transportasi umum yang akan menyebabkan kemacetan pada ruas jalan pada beberapa tahun kedepan. Oleh karena itu diperlukan pengembangan transportasi angkutan massal yang efisien untuk memudahkan mobilitas penduduk dan memperbaiki layanan angkutan umum yang sudah ada ini. Salah satunya dengan pengadaan Bus Rapid Transit ( BRT ) yaitu sebuah sitem bus yang cepat, nyaman, aman dan tepat waktu dari infrastruktur, kendaraan dan jadwal. Oleh karena itu, studi ini bertujuan untuk mengetahui jika BRT ini dioperasionalkan di Kota Palangka Raya, apakah pengguna kendaraan pribadi mau berpindah ke moda BRT tersebut dan jika mau berpindah apa pengaruhnya terhadap kinerja jalan yang sudah ada. Metode yang digunakan pada studi ini adalah metode MKJI 1997. Pada metode MKJI 1997 yang digunakan untuk analisis data pada studi ini meliputi karakteristik geometrik jalan, klasifikasi kendaraan, satuan mobil penumpang, kapasitas jalan, dan derajat kejenuhan. Hasil analisis memperlihatkan sebanyak 42,80% pengguna kendaraan sepeda motor mau berpindah ke BRT dan sebanyak 28,07% pengguna kendaraan pribadi mobil mau berpindah ke BRT yang nantinya hasil dari prosentase perpindahan moda ini akan dikonversikan menjadi penambahan beberapa BRT di setiap ruas yang terdampak. Penambahan moda BRT ini mengakibatkan peningkatan kinerja jalan pada ruas yang terdampak. Secara keseluruhan untuk hari kerja mengalami penurunan derajat kejenuhan sebesar 15,65% - 28,15?n untuk hari libur mengalami penurunan derajat kejenuhan sebesar 9,18% - 28,07%.