Abstract:
Persahabatan berkualitas pada remaja ditandai dengan saling berdiskusi terkait peristiwa penting, didukung berpikir lebih dalam tentang pengalaman dan maknanya, mampu mengembangkan identitas di luar konteks sosial langsung, dan rasa aman. Namun persahabatan dapat diwarnai dengan konflik seperti ketidakterbukaan, perbedaan pendapat, karakter, respon yang tidak menyenangkan dan lain sebagainya. Menjaga kualitas persahabatan dibutuhkan kemampuan memahami diri sendiri dan orang lain karena setiap individu terdapat perbedaan baik kepribadian, perspektif, dan kebutuhan sehingga dibutuhkan keluwesan untuk mampu menyesuaikan diri pada situasi yang berbeda yang terdapat dalam cognitive flexibility. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan cognitive flexibility dengan kualitas persahabatan pada remaja di Banjarbaru. Metode penelitian yang digunakan secara kuantitatif dengan teknik cross-sectional. Populasi penelitian adalah remaja SMP dan SMA di Banjarbaru yang ditentukan dengan teknik cluster random sampling dengan sampel 2 SMP dan 2 SMA dan diwakili oleh dua kelas. Pengumpulan data menggunakan skala Kualitas Persahabatan McGill Friendship Questionnaire dan Cognitive Flexibility Scale. Analisis menggunakan uji korelasi spearman rank (rho), dengan hasil menunjukkan cognitive flexibility memiliki hubungan yang signifikan secara positif dengan kualitas persahabatan pada remaja di Banjarbaru. Artinya semakin tinggi cognitive flexibility remaja maka semakin tinggi kualitas persahabatannya. Sebaliknya semakin rendah cognitive flexibility remaja maka semakin rendah kualitas persahabatannya.