Abstract:
Permasalah di DAS Maluka seperi bencana banjir menjadi sebuah indikasi bahwa pengelolaan DAS Maluka masih perlu pembenahan yang berkelanjutan dan tepat sasaran, salah satu indikasi penyebab masalah banjir adalah tingginya laju erosi dan sedimentasi di DAS Maluka, beberapa penelitian sudah dilakukan disebagian wilayah DAS Maluka, akan tetapi data laju erosi yang menyeluruh di area DAS Maluka masih belum ada sehingga penelitian Estimasi Laju Erosi dengan Model E30 ini bisa menjadi jawaban dan akan menghasilkan data berupa data Geospasial yang bisa menjadi referensi untuk system infromasi pengeloaan DAS. Penelitian ini bertujuan untuk menganlisis laju erosi, tingkat bahaya erosi, sedimentasi dan korelasi antar antara laju erosi dengan sediemtasi di DAS Maluka.
Metode penelitan menggunakan model E 30 untuk estimasi laju erosi dan tingkat bahaya erosi, analisis laboratorium untuk sedimentasi dan korelasi antara laju erosi dengan sedimentasi, penelitian ini dilakukan di wilayah DAS Maluka Provinsi Kalimantan Selatan yang terletak di tiga kabupaten dan kota yaitu, kota Banjarbaru, kabupaten Banjar dan Kabupaten Tanah Laut, penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2021-Februari 2023, pengumpulan data mencakup data primer berupa sampel laju erosi tanah dan sampel sedimentasi, data sekunder berupa citra Sentinel-2 MSI, data DEM, data curah hujan dan data geospasial DAS Maluka.
Berdasarkan analisis estimasi laju erosi DAS Maluka metode E 30 model laju Erosi tertinggi di DAS Maluka 1.000- 1.299,72 ton/ha/tahun seluas 128 ha, 0,15 ?ri luas DAS Maluka. Laju Erosi terkecil di DAS Maluka 0-15 ton/ha/tahun seluas 8.180, 9 ?ri luas DAS Maluka. Laju erosi tertinggi di atas 480 ton/ha/tahun menunjukan Tingkat Bahaya Erosi (IV-SB) Sangat berat berada di Kawasan hulu DAS Maluka yang didominasi oleh tingkat lereng yang curam, terutama di Sub DAS Banyu irang yang memang memiliki tingkat lereng yang ke lebih tinggi dibandingkan Sub DAS Bati-bati. Adapun laju erosi 180-480 yang menunjukan Tingkat Bahaya Erosi (III-B) Berat tersebar di area yang lebih landai, sedangkan tingkat Bahaya Erosi (III-S) Sedang mendominasi di bagian tengah dan hilir DAS Maluka. Sedimen melayang dan muatan suspensi tertinggi di Sub DAS Banyu irang berada di bagian hulu yakin 13,69 ton/tahun dan 36mg/L. Sedimen melayang dan muatan suspense tertinggi di SUB DAS Bati-bati berada dibagian hulu yakni 23,85 ton/tahun dan 40mg/L. Hubungan laju erosi, muatan suspensi dan debit aliran, dengan sedimen melayang berkorelasi positif dengan nilai R2 lebih dari 70%, nilai muatan suspensi dan sedimen melayang yang terbentuk, mengindikasikan besarnya proses erosi yang terjadi, sehingga dapat dikatakan bahwa semakin besar laju erosi maka muatan suspensi dan sedimen melayangnya akan tinggi.