Abstract:
Sungai Batulicin merupakan salah satu sungai yang penting di wilayah Kabupaten Tanah Bumbu, karena dimanfaatkan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan air baku rumah tangga, air baku untuk kegiatan industri, serta perkebunan dan pertanian. Peningkatan kegiatan masyarakat pada sektor industri, pertanian dan pemukiman di wilayah DAS Batulicin memberi pengaruh terhadap kualitas air sehingga mempengaruhi daya tampung beban pencemar Sungai Batulicin.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis daya tampung beban pencemaran Sungai Batulicin. Pembangunan pemodelan kualitas air menggunakan Metode WASP (Water Quality Analysis Simulation Program) terhadap parameter Biochemical Oxygen Demand (BOD) dan Total Suspended Solid (TSS), serta perumusan skenario terhadap jumlah polutan yang masuk ke dalam air sungai untuk mengetahui skenario pengelolaan Sungai Batulicin yang paling optimal.
Sungai Batulicin dibagi menjadi 9 segmen didasarkan pada penggunaan air, topografi wilayah, morfologi sungai, potensi sumber air, potensi sumber pencemar dan batas administrasi. Pada masing-masing segmen ditentukan satu titik pengambilan sampel kualitas dan kuantitas air sungai. Data hasil pengujian kualitas dan kuantitas air sungai digunakan untuk menentukan daya tampung beban pencemar berdasarkan baku mutu air permukaan kelas 1 dan 2, serta pembangunan pemodelan kualitas air sungai dengan Metode WASP. Identifikasi terhadap sumber pencemar serta beban polutan yang dihasilkan dari masing-masing sumber pencemar dan masuk ke dalam Sungai Batulicin dilakukan untuk mengatur skenario pengelolaan DAS Batulicin, melalui penurunan jumlah polutan yang masuk ke dalam sungai.
Data hasil perhitungan daya tampung beban pencemar Sungai Batulicin terhadap parameter BOD diketahui masih memiliki alokasi daya tampung pada segmen 1 sampai dengan 6 dan 9, terhadap parameter TSS pada segmen 1 dan 9 memiliki alokasi daya tampung beban pencemar, sedangkan untuk segmen lainnya kondisinya telah melebihi alokasi daya tampung beban pencemar. Pembangunan pemodelan Sungai Batulicin dengan Metode WASP yang dihasilkan mendekati kondisi lapangan pada setiap segmen Sungai Batulicin dengan memperoleh nilai RMSE antara 0,086 sampai dengan 0,736. Skenario yang dibuat dalam penelitian ini adalah sebanyak 8 skenario dengan memberikan berbagai pilihan pengelolaan DAS melalui reduksi terhadap masing-masing sumber pencemar baik dari sektor industri, sektor pemukiman, sektor pertanian dan erosi lahan. Skenario pengelolaan Sungai Batulicin paling optimal adalah dengan menggunakan skenario 8 dimana dilakukan reduksi terhadap sektor industri direduksi sebesar 50% melalui optimalisasi pengolahan air limbah dan efisiensi penggunaan air melalui sistem closed water system. Reduksi beban pencemar dari sektor pemukiman sebesar 95,85% melalui pembangunan IPAL Komunal, serta reduksi beban pencemar dari kegiatan perkebunan sebesar 50?n dari erosi lahan diturunkan sebesar 47,7% melalui penerapan kegiatan perkebunan yang berkelanjutan dan good agricultural practice (GAP).