Abstract:
Kebimbangan minat dan kurangnya kegigihan menimbulkan
ketidakrelevansian keputusan karir dengan kompetensi yang dimiliki peserta didik.
Grit sebagai salah satu faktor non kognitif yang membantu seseorang tetap gigih
dan fokus dalam mencapai tujuan dibutuhkan untuk memiliki konsistensi dan
kemampuan mengatasi rintangan dalam mempersiapkan masa depannya. Penelitian
ini bertujuan meningkatkan grit pada peserta didik kelas XII SMK dengan
konseling kelompok pendekatan mindfulness-based cognitive therapy (MBCT)
sebagai intervensi. Belum ada penelitian yang meneliti konseling kelompok
pendekatan MBCT untuk meningkatkan grit pada peserta didik SMK. Penelitian ini
akan menguji konseling kelompok pendekatan MBCT sebagai intervensi yang
membantu peserta didik membangun pola kognitif baru, kemampuan pemusatan
perhatian serta fokus dalam mencapai tujuan. Penelitian ini merupakan penelitian
kuasi eksperimen one group pretest-posttest design dengan sampel 4 orang siswa
SMK kelas XII yang memiliki skor grit rendah diukur menggunakan The Grit Scale
adaptasi bahasa Indonesia. Perbedaan tingkat pre dan post grit diukur menggunakan
uji komparasi paired sample t-test. Hasil penelitian menunjukkan efektivitas
konseling kelompok pendekatan MBCT dengan peningkatan skor grit siswa setelah
mengikuti konseling (p<0,05) dan besaran efek besar (d = 1,653). Artinya,
konseling kelompok pendekatan MBCT efektif dalam meningkatkan grit pada
peserta didik SMK kelas XII di kota Banjarbaru.
Kata Kunci : Grit, mindfulness based cognitive therapy, peserta didik SMK