Abstract:
Pentingnya pengelolaan lahan sesuai kapasitasnya agar tidak terjadi penurunan produktivitas adalah karena lahan sumber daya vital untuk terpenuhinya kebutuhan hidup. Pertumbuhan penduduk yang meningkat disetiap wilayah menyebabkan kebutuhan pada lahan juga semakin menigkat. Kebutuhan lahan terus menerus meningkat sejalan dengan waktu, hal ini dapat menyebabkan terjadinya perubahan alih fungsi lahan yang dapat membuat lahan mengalami degradasi. Penelitian bertujuan untuk menganalisis tingkat kekritisan lahan dan menentukan upaya pengendalian tingkat kekritisan lahan Sub DAS Panajratan. Penentuan lokasi penelitian menggunakan metode purposive sampling berdasarkan tanah, kelerengan, serta tutupan lahan. Hasil yang diperoleh berdasarkan hasil penelitian analisis yaitu terdapat kategori potensial kritis pada tingkat kekritisan lahan saat lahan perkebunan sawit ditutup, penutupan lahan perkebunan karet masuk dalam kategori agak kritis hingga kritis. Ketiga, tingkat kekritisan lahan sangat kritis ketika lahan dibuka, serta penutupan lahan alang-alang masuk dalam kategori kritis. Dalam upaya untuk mengatasi masalah ini, dilakukan Arahan Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) di Sub DAS Panjaratan DAS Tabunio. Salah satu langkah yang diambil adalah penghijauan dengan menanam jenis tanaman hutan dan Multi-Purpose Tree Species (MPTS) secara tumpangsari.