Abstract:
Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang memberikan keuntungan yang cukup besar bagi pembangunan nasional suatu negara, salah satu subsektor pertanian yang memberi keuntungan adalah perkebunan. Tanaman kopi merupakan tanaman yang sudah familiar di pekarangan masyarakat Indonesia dan menjadi salah satu komoditas unggulan sub sektor perkebunan. Dalam hal ini, produksi kopi menjadi target utama pengembangan di Provinsi Kalimantan Selatan untuk beberapa tahun ke depan. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh model terbaik sehingga dapat meramalkan dan mengetahui hasil peramalan produksi kopi di Provinsi Kalimantan Selatan. Metode Autoregressive Integrated Moving Average (ARIMA) adalah metode yang digunakan dalam penelitian ini untuk meramalkan hasil produksi kopi di Provinsi Kalimantan Selatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 3 model ARIMA yang memenuhi syarat peramalan yaitu ARIMA (1,2,0) dengan nilai MSE 1602502, ARIMA (1,2,1) dengan nilai MSE 1049101 dan model ARIMA (2,2,1) dengan nilai MSE 976202. Dapat disimpulkan bahwa model ARIMA terbaik pada peramalan produksi kopi di Provinsi Kalimantan Selatan menggunakan model ARIMA (2,2,1) dengan nilai MSE yang lebih kecil dibandingkan model yang lain. Hasil peramalan produksi kopi di Provinsi Kalimantan Selatan pada tahun 2023 hingga 2027 cenderung mengalami penurunan, yaitu dengan hasil selisih tahun 2022 dan 2023 sebesar 31%, tahun 2023 dan 2024 sebesar 3%, tahun 2024 dan 2025 sebesar 46%, tahun 2025 dan 2026 sebesar 9%, tahun 2026 dan 2027 sebesar 90%.