Abstract:
Miskonsepsi yang terjadi terhadap hubungan pacaran membuat Kekerasan
Dalam Pacaran sulit disadari baik oleh korban maupun orang sekitar. Hal tersebut
juga menjadi penyebab mengapa kasus kekerasan dalam pacaran sulit untuk
dibawa ke proses hukum. Dalam upaya mencegah terjadinya Kekerasan Dalam
Pacaran ini, DAMPINGSETARA melakukan kampanye Hubungan Sehat dan
Setara #SalingBukanPaling melalui akun Instagram @dampingsetara.
Metode yang digunakan adalah kualitatif tipe deskriptif dengan tujuan
untuk mengetahui bagaimana proses pelaksanaan kampanye Hubungan Sehat dan
Setara #SalingBukanPaling berdasarkan tahap-tahap kampanye menurut Antar
Venus, serta pembahasan dalam perspektif Teori Difusi Inovasi dan Four
Function of Digital Campaign Theory Jungherr. Teknik pengumpulan data dalam
penelitian ini menggunakan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa DAMPINGSETARA
melaksanakan kampanye Hubungan Sehat dan Setara #SalingBukanPaling dengan
tujuan terwujudnya pengetahuan dan kesadaran mengenai pentingnya hubungan
sehat untuk mencegah Kekerasan Dalam Pacaran melalui tahap perencanaan
dengan menetapkan target sasaran dewasa muda, menetapkan tujuan, dan
menyusun pesan dengan mengembangkan strategi personal branding, visual
branding, content writing strategy, social media strategy, dan tone of voice
sebagai pedoman gaya komunikasi. Tahap pelaksanaan kampanye dilakukan
dengan perekrutan personel kampanye yang dilakukan setiap 6 bulan sekali,
mengonstruksi pesan berupa content pillar yang bervariasi, tindakan kampanye
yang ditunjang oleh sumber daya internal dan eksternal, proses pemantauan oleh
Chief Marketing Officer dan Social Media Manager, serta evaluasi yang
dilakukan setiap 3 bulan sekali. Maka, kampanye Hubungan Sehat dan Setara
#SalingBukanPaling ini sudah sesuai dengan tahap-tahap perencanaan dan
pelaksanaan kampanye oleh Antar Venus.
Kata kunci: Kampanye, kampanye digital, Hubungan sehat, Kekerasan Dalam
Pacaran