Abstract:
Penerimaan pajak di Indonesia saat ini masih belum optimal, dimana realisasi penerimaan pajak belum bisa mencapai target pajak yang telah ditetapkan. Hal ini diduga karena masih terdapat praktik kasus tax avoidance yang dilakukan oleh wajib pajak. Oleh karena itu, perlu diteliti faktor-faktor yang mempengaruhi tindakan tax avoidance. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris mengenai pengaruh inventory intensity, thin capitalization, current ratio dan pemeriksaan pajak terhadap tax avoidance.
Jenis penelitian ini adalah penelitian asosiatif dengan pendekatan kuantitatif. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dimana data didapatkan dari KPP Madya Banjarmasin. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah tax avoidance dan variabel independen dalam penelitian ini adalah inventory intensity, thin capitalization, current ratio dan pemeriksaan pajak. Sampel penelitian ini adalah 81 perusahaan perdagangan besar yang terdaftar di KPP Madya Banjarmasin yang telah terpilih menggunakan kriteria yang telah ditentukan. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji regresi linier berganda dengan menggunakan alat SPSS.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa inventory intensity, thin capitalization dan pemeriksaan pajak berpengaruh positif terhadap tax avoidance. Sedangkan current ratio tidak berpengaruh terhadap tax avoidance pada perusahaan perdagangan besar di Kantor Pelayanan Pajak Madya Banjarmasin periode 2020. Hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi kepada regulator dalam hal ini Direktorat Jenderal Pajak (DJP) serta pemerintah agar memperketat dalam membuat regulasi perpajakan agar tidak ada “grey area” untuk melakukan tindakan tax avoidance.
Kata Kunci : tax avoidance, inventory intensity, thin capitalization, current ratio, pemeriksaan pajak