Abstract:
Banjir merupakan fenomena tahunan yang terjadi di Kabupaten Hulu Sungai Tengah, salah satu kabupaten di Kalimantan Selatan. Hal ini terjadi terutama pada musim penghujan diakibatkan oleh rendahnya kapasitas infiltrasi yang dipengaruhi oleh faktor penggunaan lahan, jenis tanah dan juga kemiringan lereng di wilayah tersebut. Penelitian ini dilakukan di Daerah Tangkapan Air (DTA) Barabai guna menganalisis limpasan permukaan dan debit air serta faktor-faktor terkait yang mempengaruhi terutama pada lokasi penelitian Oleh karena itu, digunakan sebuah permodelan hidrologi SWAT (Soil and Water Assesment Tools) dan juga data klimatologi pada rentang waktu 2019-2022 sebagai masukannya. Hasil dari penelitian ini pada nilai limpasan permukaan dengan 27 sub basin di DTA Barabai dengan total sebesar 27.956,93 mm/thn dan nilai rata-rata yaitu 1.035,44 mm/thn untuk setiap sub basinnya. Faktor yang mempengaruhi dari jenis penggunaan lahan adalah nilai koefisien limpasan permukaan (C) yang mencapai 0,6, jenis tanah latosol yang bertekstur plastis dan kemiringan lereng curam. Untuk debit air total sebesar 174,48 m3/s dan rata-rata 6,46 m3/s. Faktor yang turut mempengaruhi adalah nilai limpasan permukaan dan juga kemiringan lereng karena debit air dapat terakumulasi dari aliran air yang tinggi ke yang lebih rendah.
KATA KUNCI: DEBIT AIR; DTA BARABAI; LIMPASAN PERMUKAAN; SWAT.