Abstract:
Latar Belakang: Interprofessional collaboration (IPC) merupakan hal penting dalam pelayanan rumah sakit khususnya ruang ICU. Tercapainya penerapan IPC yang baik antara tenaga kesehatan membuat kualitas pelayanan kesehatan meningkat. IPC yang buruk berdampak negatif bagi rumah sakit, karyawan, dan pasien. Dampaknya adalah terjadinya peningkatan ketidakpuasan dan kebutuhan pasien atau keluarga. Tujuan: Mengidentifikasi Interprofessional Collaboration di Intensive Care Unit RSUD Ulin Banjarmasin.
Metode: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif melibatkan 30 tenaga kesehatan berbeda yang berdinas di ruang ICU dengan teknik purposive sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner AITCS-II versi bahasa Indonesia. Data dianalisis menggunakan statistik deskriptif. Hasil: Hasil IPC di ICU RSUD Ulin Banjarmasin berdasarkan responden terbanyak dalam kategori kolaborasi baik dan menuju kolaborasi sama banyak (50%). Hasil IPC dalam tiga domain yang memiliki kategori baik yaitu partnerships (kemitraan) (56.7%), cooperation (kerja sama) (76.7%), dan coordination (koordinasi) (63.3%).
Pembahasan: Domain IPC kemitraan dan koordinasi lebih rendah dari pada domain kerja sama dan IPC di ICU dikategorikan kolaborasi baik. Kolaborasi tidak maksimal jika dilakukan hanya profesi tunggal karena tidak dapat memenuhi pelayanan maupun kebutuhan semua pasien. Diharapkan tenaga kesehatan dapat menjadi tim yang solid dalam menjalin kemitraan, kerja sama, dan koordinasi yang baik untuk memaksimalkan pelayanan yang diberikan kepada pasien. Kata Kunci: Interprofessional collaboration, Intensive Care Unit, Tenaga Kesehatan