Abstract:
Masalah sampah terutama sampah rumah tangga menjadi permasalahan utama yang dihadapi oleh masyarakat, baik yang tinggal di perkotaan maupun di pinggiran sungai. Hal ini terjadi juga pada masyarakat yang tinggal di pinggiran sungai Barito di Desa Sungai Gampa dan Sungai Sahurai Kecamatan Rantau Badauh Kabupaten Barito Kuala. Hampir semua masyarakat yang tinggal di pinggiran sungai tidak melakukan pengelolaan sampah dengan benar, yaitu dengan membuang sampah ke sungai. Kebiasaan membuang sampah ke sungai ini disebabkan karena faktor kebiasaan atau prilaku serta budaya di masyarakat, kurangnya sarana dan prasarana yang disediakan oleh pemerintah daerah, dan juga disebabkan karena kurangnya koordinasi yang dilakukan antara pemerintah daerah, kecamatan, dan masyarakat yang tinggal di pinggiran sungai.
Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis kebiasaan masyarakat yang tinggal di pinggiran sungai terkait pengelolaan sampah rumah tangga, dan pengembangan pengelolaan sampah yang tepat untuk dikembangkan bagi masyarakat yang tinggal di pinggiran sungai di Desa Sungai Gampa dan Desa Sungai Sahurai.
Metode penelitian adalah deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Populasi penelitian diambil secara sengaja menggunakan hasil sensus (seluruh sampel diambil) pada masyarakat yang tinggal di pinggiran sungai Barito berdasarkan kriteria yaitu yang tinggal 0 – 100 meter dari tepi sungai yaitu sebanyak 147 kepala keluarga. Mereka terdiri dari Desa Sungai Gampa RT 01 sebanyak 50 kepala keluarga, Desa Sungai Sahurai RT.01 42 kepala keluarga, dan RT 02 sebanyak 55 kepala keluarga. Untuk menghitung jumlah sampel di setiap desa menggunakan perhitungan rumus proporsional random sampling, sehingga diperoleh total kesuruhan sampel populasi desa sebanyak 312 kepala keluarga. Metode dihitung dengan menggunakan rumus Slovin, sehingga diperoleh 76 kepala keluarga. Alat pengumpulan data penelitian adalah kuesioner, wawancara, pengamatan langsung, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan Skala Likert, dan SWOT.
Hasil penelitian dengan menggunakan skala Likert menunjukkan 78,05% secara sikap dan perilaku masyarakat sangat setuju adanya pengelolaan sampah, 86,23% masyarakat sangat setuju adanya peningkatan sarana dan prasarana, dan 87,76% masyarakat sangat setuju adanya kebijakan dari Pemerintah Daerah Kabupaten Barito Kuala. Berdasarkan hasil analisis SWOT, peneliti menggunakan rata-rata nilai, baik dari peneliti maupun Expert/Professional Judgment dari nilai IFAS = 0,110 dan EFAS = 0,621, maka pengembangan pengelolaan sampah di pinggiran sungai berada pada kuadran I yaitu kondisi yang sangat menguntungkan, dimana kegiatan pengelolaan sampah di wilayah penelitian dapat dilakukan dengan memanfaatkan peluang yang ada, sehingga strategi yang harus diterapkan untuk mendukung kegiatan ini adalah dengan penerapan kebijakan pengelolaan sampah di wilayah penelitian dapat diterapkan, dari pemerintah daerah melalui penambahan anggaran pengelolaan sampah, penambahan sarana dan prasarana, melaksanakan kegiatan sosialisasi atau bimbingan teknis untuk peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan meningkatkan koordinasi, baik terhadap kecamatan, desa, dan masyarakat. Peran masyarakat sendiri dalam penerapan kebijakan pengelolaan sampah yaitu dengan ikut serta berperan aktif untuk menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan.