Abstract:
Industri rumah tangga yang cukup terkenal di daerah Kabupaten Banjar adalah Roti Manis. Roti Manis Shofi saat ini memiliki banyak pengunjung dari dalam daerah maupun luar daerah terkadang Roti Manis Shofi juga dijadikan oleh-oleh khas dari daerah MartapuraPenelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui proses produksi Roti Manis Shofi di Martapura; menghitung besarnya biaya, penerimaan, keuntungan dan titik impas (BEP) serta permasalahan dan solusi menyangkut usaha Roti Manis Shofi di Martapura. Data yang digunakan meliputi data primer dan data sekunder. Analisis data menggunakan konsep biaya dan deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian proses produksi roti manis dan roti isi shofi terbagi menjadi 3 tahapan yakni proses persiapan peralatan kerja, persiapan bahan-bahan roti dan proses pengolahan adonan roti. Biaya total yang dikeluarkan pada priode 1 tahun penelitian yakni Maret – Desember 2021 dan Januari – Februari 2022 adalah Rp 2.332.089.000 dengan biaya tetap sebesar Rp 82.860.000 dan biaya variabel sebesar Rp 2.249.229.000 Penerimaan yang diperoleh adalah senilai Rp 3.446.650.000. sedangkan keuntungan yang diperoleh adalah senilai Rp 1.114.561.000. BEP untuk roti manis pada harga Rp 27.000 menghasilkan BEP (unit) 5.592 unit dan BEP (rupiah) Rp 150.996.599 sedangkan pada harga Rp 29.000 menghasilkan BEP (unit) 4.650 unit dan BEP (rupiah) Rp 134.853.333. BEP untuk roti isi pada harga Rp 33.000 menghasilkan BEP (unit) 2.803 unit dan BEP (rupiah) Rp 92.511.398. BEP untuk roti isi pada harga Rp 35.000 menghasilkan BEP (unit) 2.331 unit dan BEP (rupiah) Rp 81.584.871. Permasalahan yang dihadapi Toko roti manis shofi yakni penurunan penjualan pada saat tanggal-tanggal diakhir bulan dan pada saat musim buah. Alternatif yang dilakuakan adalah menurunkan jumlah produksi pada tanggal-tanggal akhir bulan dan pada saat musim buah hal ini bertujuan agar penjualan tetap dapat berjalan dan mengurangi produk tersisa karena tidak terbeli oleh konsumen.