Abstract:
ABSTRAK
STRATEGI PENINGKATAN FUNGSI TERMINAL BERDASARKAN PERSEPSI PENGGUNA DAN PENUMPANG TERMINAL
KOTA KUALA KAPUAS
Harry Rario Refly
1920828310033
Prof. Dr. Iphan Fitrian Radam, S.T., M.T.
Fungsi terminal sebagai penunjang kelancaran mobilisasi orang dan arus barang serta tempat perpaduan intra dan antarmoda secara lancar dan tertib. Namun kinerja terminal yang telah dibangun oleh pemerintah masih belum optimal sepertinya halnya yang terjadi pada Terminal Kota Kuala Kapuas, diperlukan penelitian guna mengidentifikasi, menyusun indikator, menganalisa indikator pengaruh yang memiliki bobot yang signifikan dalam mempengaruhi kinerja terminal serta mengetahui lokasi terminal yang paling diminati melalui persepsi pengguna dan penumpang.
Penelitian ini menggunakan metode analisis kluster serta Analytical Hierarchy Process (AHP). Melalui analisis kluster faktor-faktor yang berpengaruh signifikan untuk meningkatkan kinerja Terminal Kota Kuala Kapuas terdiri atas 5 (lima) indikator utama yang dijabarkan menjadi 23 (dua puluh tiga) indikator kinerja kunci serta 10 (sepuluh) kluster dengan susunan yaitu fasilitas dan manajemen terminal, aksesibilitas, waktu tunggu keberangkatan (headway), ketersediaan sarana dan prasarana terminal, biaya transportasi, kapasitas terminal, keamanan lingkungan terminal, tujuan dan arah perjalanan, ketersediaan jumlah dan jenis armada angkutan, kepadatan lalu lintas, dan kenyamanan lingkungan.
Indikator pengaruh yang memiliki bobot yang signifikan dalam mempengaruhi terhadap peningkatan fungsi terminal Kabupaten Kapuas eksisting sesuai peringkat diantaranya yaitu aksesibilitas (19,17%), fasilitas dan manajemen terminal (30,60%) dan keamanan lingkungan terminal (15,53%), kenyamanan lingkungan terminal (15,53%), dan tingkat layanan jalan (19,17%).
Untuk mengoptimalkan fungsi Terminal Kota Kuala Kapuas sangat diperlukan adanya peningkatan aksesibilitas menuju ke lokasi terminal, ketepatan jadwal kedatangan maupun keberangkatan angkutan, ketersediaan sarana dan prasarana terminal, biaya transportasi yang bersaing, kapasitas terminal, keamanan lingkungan terminal, tujuan dan arah perjalanan, ketersediaan jumlah dan jenis armada angkutan, kepadatan arus lalu lintas dan kenyamanan lingkungan terminal. Hasil AHP pasca pengoptimalan menunjukkan adanya peningkatan bobot dari indikator kinerja yaitu fasilitas dan manajemen terminal dengan bobot 35,24?n aksesibilitas dengan bobot 24,52%. serta lokasi terminal yang paling diminati adalah Terminal Kota Kuala Kapuas Banama (58,89%), sub terminal Danumare (15,93%), dan sub terminal Teratai (25,19%). Jadi, peningkatan kualitas layanan terminal sesuai dengan indikator kinerja kunci sangat berpengaruh terhadap peningkatan fungsi terminal.
Kata kunci: Fungsi Terminal, Indikator Kinerja, Analisis Kluster, Analitycal Hierarchy Process (AHP)