Abstract:
Meranti putih (Shorea bracteolata Dyer) merupakan tumbuhan dari famili Dipterocarpaceae yang banyak ditemui di Kalimantan. Jenis ini banyak diminati di pasar nasional maupun internasional yang berakibat menurunnya populasi jenis tersebut di habitat aslinya. Untuk tetap mempertahankan kelestariannya dapat dilakukan melalui pembudidayaan. Kegiatan budidaya membutuhkan bibit yang berkulitas, dimana bibit berkulitas dapat diperoleh jika sifat fisika dan kimia media tanam dengan jenis yang ditanam sesuai. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis persentase hidup dan pertumbuhan anakan cabutan alam meranti putih. Metode analisis mengggunakan rancangan acak lengkap (RAL) serta media tanam menggunakan topsoil 100% (perlakuan A), topsoil 50% + arang sekam padi 50% (perlakuan B), topsoil 50% + pasir 50% (perlakuan C) dan topsoil 50% + arang sekam padi 25% + pasir 25%. Setiap perlakuan dilakukan ulangan sebanyak 15 sehingga dibutuhkan anakan meranti sebanyak 60 batang. Berdasarkan hasil penelitian persentase hidup terbaik terdapat pada perlakuan perlakuan A sebesar 93%. Tingkat pertumbuhan terbaik dari beberapa perlakuan yang diberikan berdasarkan parameter tinggi dan diameter tanaman yaitu media tanam topsoil 100% (perlakuan A).