Abstract:
ABSTRAKSI
Burnout merupakan keadaan dimana individu merasakan stres dalam jangka waktu yang lama dan dengan intensitas yang cukup tinggi, ditandai dengan kelelahan fisik, mental, dan emosional, kurangnya perhatian kepada orang lain maupun pekerjaan. Dalam hal ini terjadi pada semua orang bekerja salah satunya ialah guru MAN 2 di Banjarmasin menggunakan studi fenomenologi Schutz. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis dalam pengungkapan motif sebab dan manfaat burnout serta dampaknya pada kinerja guru menurut pemahaman partisipan.
Metode penelitian kualitatif paradigma post positivistik tipe fenomenologi Schutz yang pengumpulan datanya dilakukan dengan wawancara mendalam. Validasi dan realibilitas data menggunakan triangulasi sumber. Namun sayangnya terkendala keterbatasan waktu para partisipan yang di wawamcarai sehingga kejenuhan data belum optimal yang merupakan keterbatasan penelitian ini.
Hasil penelitian ini ialah penyebab munculnya burnout pada guru ialah beban kerja, kompensasi. Cara guru menyikapi burnout adalah mengetahui penyebab burnout, memperkuat motivasi kerja dalam diri guru, mencari koneksi ataupun menjalin hubungan yang baik dengan banyak orang,serta menambah dan mengasah keterampilan, skill dan pengalaman. Motif sebab guru burnout dalam memandang burnout yaitu beban kerja, kompensasi, pekerjaan sampingan dan lama bekerja. Motif manfaat guru burnout dalam memandang burnout yaitu guru akan memiliki semangat dalam bekerja lebih giat lagi untuk bekerja, lebih rajin lagi untuk masuk kerja, memiliki rasa percaya diri yang lebih tinggi serta akan berusaha mencari pekerjaan sampingan. Dampak burnout terhadap kinerja guru adalah apabila guru merasakan burnout dalam jangka panjang akan memberikan efek buruk pada performa guru yang berakibat pada penurunan produktifitas organisasi. Burnout juga berdampak buruk pada kepuasan kerja dan sikap guru. Ketika burnout terjadi dalam jangka panjang maka akan memberikan efek buruk pada performa guru yang berakibat pada penurunan kinerja guru dan akhirnya akan mengakibatkan penurunan produktifitas di instansi atau organisasi.
Kata Kunci : Burnout, Guru, MAN 2 Banjarmasin.