Abstract:
Latar Belakang: Karies adalah kerusakan pada gigi yang disebabkan oleh metabolisme bakteri Streptococcus mutans yang dapat membentuk plak. Pembentukan plak dapat dicegah dengan penggunaan chlorhexidine gluconate 0,2%, akan tetapi masih terdapat kekurangan sehingga diperlukan alternatif berbahan alami. Ekstrak akar pecut kuda (Stachytarpheta jamaicensis (L.) Vahl) memiliki kandungan metabolit sekunder yang dapat berfungsi sebagai antibakteri dan telah terbukti dapat menghambat pertumbuhan bakteri Aggregatibacter actinomycetemcomitans, Enterococcus faecalis, dan Actinomyces spp. Tujuan: Untuk mengetahui konsentrasi efektivitas antibakteri ekstrak akar pecut kuda (Stachytarpheta jamaicensis (L.) Vahl) terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans berdasarkan KHM dan KBM. Metode: Menggunakan ekstrak akar pecut kuda kosentrasi 1000?g/ml, 2000?g/ml, 4000?g/ml, 8000?g/ml, dan 16000?g/ml serta Chlorhexidine gluconate 0,2% sebagai kontrol positif dan akuades sebagai kontrol negatif dengan 3 kali pengulangan di setiap kelompok pada dilusi cair dan dilusi padat. Bakteri yang digunakan adalah isolat murni Streptococcus mutans ATCC 25175 yang dikultur pada media BHIB. Hasil: Kadar hambat minimum (KHM) ekstrak akar pecut kuda ditetapkan pada konsentrasi 1000?g/ml dan kadar bunuh minimum (KBM) pada konsentrasi 16000?g/ml terhadap bakteri Streptococcus mutans. Ekstrak akar pecut kuda konsentrasi 16000?g/ml memiliki aktivitas antibakteri yang sebanding dengan aktivitas antibakteri chlorhexidine gluconate 0,2%. Kesimpulan: Ekstrak akar pecut kuda 16000?g/ml ditetapkan sebagai konsentrasi efektivitas antibakteri terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans.